Selasa, Agustus 22

LKBB MERIAHKAN HUT RI KE 72 “Ratusan Pelajar Padati Jalan Poros Kaubun”


KAUBUN__“Siaaaaap gerak. Langkah tegak majuuuu jalan. Buka… tutup barisaaan… jalan”.  Teriakan keras membumbung yang memekkan telinga dari salah satu komandan barisan gerak jalan salah satu sekolah dasar.
Lomba Keterampilan Baris-Berbaris (LKBB) ini dilaksanakan di jalan Poros Desa Bumi Etam (SP 1) Kecamatan Kaubun pada hari Kamis (10/8). Lebih kurang 1 km jalur tempuh yang harus dilewati oleh para peserta gerak jalan. Kegitan ini dilaksanakan lebih awal yakni H -7 sebelum puncak perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesi yang ke 72 nanti pada tanggal 17 Agustus 2017 di lapangan SP1.
          Kegiatan lomba dibuka secara resmi tepat jam 09:00 dini hari oleh kepala UPT Pendidikan Kecamatan Kaubun yaitu Bapak Muhammad Noor, S.Pd. yang didampingi oleh seluruh pengawas dan kepala sekolah. Pak Nor (sapaannya) mengibarkan Sang Saka Merah Putih dititik star sebagai tanda memulainya perlombaan. Dititik star terlihat barisan para pelajar SMAN Kaubun kemudian dilanjutkan oleh barisan pelajar SDN dan SMP.
          LKBB diselenggarakan oleh UPT Pendidikan dengan membentuk panitia pelaksana dari kompulan pengawas, kepala sekolah dan guru. Adapun ketua panitia lomba adalah Bapak Syamsudin, S.Pd., M.Si. ketika kami ingin mengkomfirmasi kepada Ketum (Ketua Panitia) perihal lomba tersebut, ternyata Ketum tidak ada ditempat beliau berada di luar kota karena ada urusan yang mendesak. Kemudian kami himpun data dari sumber yang tidak disebutkan namanya. Dia menjelaskan “Bahwasanya kegiatan lomba diikuti oleh seluruh sekolah dasar dan sekolah menengah di Kecamatan Kaubun, yaitu 9 SDN dan 4 SMP dan hanya satu SMP yang berhalangan ikut yakni SMP 02. Sedangkan SMAN Kaubun tidak masuk sebagai peserta lomba tetapi hanya berpartisipasi. SMAN menurunkan dua regu barisan satu regu pembuka dan satu legi sebagai regu barisan penutup. Masing-masing SDN dan SMP menurunkan dua regu yang terdiri dari regu pa (putra) dan regu pi (putri)”.
          Jauh hari sebelum LKBB dimulai, masing-masing sekolah sudah mempersiapkan diri lebih awal dengan memilih siswa dan siswi terbaiknya untuk dilatih. “Latihan dilaksanakan rutin setiap hari yakni pagi dan sore, guru olah raganya yang melatih mereka. Latihan fisik dan mental menjadi prioritas kami sehingga mereka selalu fit saat lomba”. Ujar salah satu kepala sekolah.  
          Ratusan penonton dari berbagai kalangan bertengger di pinggir jalan menyaksikan gerak jalan tersebut. Sorakan, teriakan dan tepuk tangan yang meriah ditumpahkan oleh mereka sehingga tidak heran para peserta gairah semangatnya memuncak. Selalu berusaha tampil maksimal, menarik dan menyenangkan di depan dewan juri. Selama lebih kurang 10 menit setiap regu barisan menampilkan variasi barisannya di depan dewan juri. Menunjukan kebolehannya dalam hal baris berbaris sesuai indikator penialain.
          Adapun dewan juri dalam kegiatan lomba ini adalah guru-guru SDN dan SMP yang sudah terpilih oleh Panpel (Panitia Pelaksana) yang tidak diragukan kredibilatas dan akuntabilitasnya. Dijamin sportif, netral dan tidak nepotisme. Diantaranya adalah Ibu Silce Matindas, S.Pd., Ibu Bertin Syah Ani, S.Pd. Bersebelahan dengan dewan juri terlihat Pak Nor (kepala UPT) yang didampingi oleh Pak Pur (pengawas SMA) dan seluruh kepala sekolah  yang memantau langsung LKBB. Mulai dari awal sampai akhir kegiatan, beliau masih terlihat di bawah tenda biru panitia pelaksana yang berada di depan kantor camat kaubun.
          Dari pantauan kami selama kegiatan berlangsung, arus kendaran tetap ramai lancar, Gerak jalan tidak menyebabkan kemacetan parah. karena pihak keamanan dari Kapospol sektor Kaubun mengarahkan anggotanya untuk mengatur arus lalu lintas dengan membuka tutup arus jalan. (Subroto)
            
         
         
         

7 PENGAWAS DAN 34 KEPSEK DIKUKUHKAN “Jabatan Fungsional SMA, SMK, Dan SLB Kutim Sumringah”


KAUBUN__ Semenjak diberlakukannya UU no. 23 tahun 2014 yang mengalihkan fungsi pemerintah daerah kabupaten ke pemerintah daerah propinsi dalam hal pengelolaan pendidikan menengah yakni SMA, SMK, dan SLB membuat carut-marut pendidikan menengah di Kabupaten Kutai Timur tak terelakan. Mulai dari jarak sekolah dengan propinsi yang cukup jauh, tambahan penghasilan (TPP) yang menurun, gaji guru honor daerah yang rendah sampai pada status kepegawain yang belum jelas keberadaannya. Diperparah lagi dengan adanya wacana bahwa SMA, SMK, dan SLB dikelola kembali oleh pemerintah daerah kabupaten semenjak dilimpahkan per 1 Januari 2017 lalu. 
 
         Sabtu (12/8) kemarin dini hari menjawab salah satu dari deretan masalah di atas. Bertempat di gedung Darma Wanita jalan pendidikan Bukit Pelangi. 7 pengawas dan 34 Kepala Sekolah dikukuhkan oleh Sekretaris Daerah Propinsi Kalimantan Timur yaitu Dr. Ir. H. Rusmadi Wongso, SP. mewakili Gubernur Kaltim. yang disaksikan oleh Wakil Bupati, Sekertaris Dewan, dan Sekertaris Daerah Kutai Timur. Disaksikan pula oleh Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Kalimantan Timur yakni Dra. Hj. Dayang Budiarti, M.Pd. beliau datang bersama rombongan sekda.  Disamping itu, ratusan pasang mata dari guru-guru dan pelajar SMA, SMK, dan SLB se-Kabupaten Kutai Timur yang memadati ruang gedung ikut menatap tajam acara pengukuhan tersebut. 

Sebelum acara pengukuhan, giliran Kepala Dinas Pendidikan Propinsi menyampaikan laporan “Guru SMA, SMK, dan SLB negeri dan swasta di Kabupaten Kutai Timur berjumlah 1.089 orang”. Tegas Ibu Dayang. Mengahiri laporannya beliau meminta kepada sekda untuk memberikan pengarahan dan mengukuhkan jabatan fungsional pengawas, kepala SMA, SMK, dan SLB. 

Sekira jam 11.00 pengukuhan dimulai. Bapak  Rusmadi (sapaannya) membacakan teks pengukuhan tanpa diikuti oleh peserta. Kemudian dilanjutkan dengan penandatangan berita acara dan pemberian ucapan selamat kepada peserta yang dikukuhkan. 

Setelah acara pengukuhan selesai, terlihat bapak Wakil Bupati Kutai Timur di atas mimbar menyampaikan sambutan. “Kami pemerintah daerah Kutai Timur siap memberikan batuan baik pembangunan gedung sekolah maupun kesejahteraan guru semenjak tidak bertentangan dengan aturan yang ada. SMA, SMK, dan SLB adalah masih bagian dari kami meskipun pengelolaannya sudah berada di dinas Propinsi”. Jelas Bapak Kasmidi. 

Diakhir kegiatan, bapak Sekda Propinsi Kalimantan Timur menyampaikan sambutan. Lebih kurang tiga puluh menit beliau bertutur di depan audiens. Adapun inti dari dari tuturannya adalah akan pentingnya pembangunan, pendidikan, kesejahteraan di Kalimantan Timur yang bertumpu pada tangan tenaga pendidik dan kependidikan. “Guru harus mampu menciptakan generasi yang cerdas, kreatif, dan kopetitif. Tidak hanya itu, yang terpenting lagi adalah generasi yang berkarakter budaya bangsa”. Jelas Rusmadi.  Sekda melanjutkan “Bahwa kesejahteraan ekonomi di Kaltim harus ditingkatkan. kesempatan kerja harus diperbanyak. Kita tidak boleh puas dengan apa yang ada tetapi bagaimana yang ada kita kelola lebih lanjut. Misalnya CPO dari kelapa sawit, tidak lagi kita eksport tetapi kita harus bisa kelola sendiri menjadi bahan siap pakai”. 

Kegiatan diakhiri dengan hiburan. Pak sekda menyumbangkan dua lagu, beliau tampil bak artis papan atas. Suaranya yang merdu dan cengkokannya yang lincah membuat semua yang hadir terkesimah serta bertepuk tangan meriah. 

Detik-detik penutupan terlihat raut wajah pengawas dan kepala sekolah yang sumeringah. Senyum ringan dan wajah ceriah terpampang di garis muka mereka. Setiap orang memberikan ucapan selamat. Masing-masing mereka memegang SK sebagai tanda kejelasan status jabatan fungsional Kabupaten Kutai Timur pada Dinas Pendidikan Propinsi Kalimantan Timur. 

Pukul 12.30 kegiatan selesai. Semua peserta dan undangan membubarkan diri dengan tertib. (Subroto)
 

KATA BAKU DAN TIDAK BAKU



SEREMONIAL WORKSHOP; MENYIMAK SAMBUTAN PLT KEPALA DINAS PENDIDIKAN KALTIM

HORISON - Senin, 20 Oktober 2025 pukul 14.00 wita dilaksanakan pembukaan “Workshop Perhitungan dan Pemetaan Data Kebutuhan Guru Pendidikan M...