Ketua panitia menjelaskan bahwa sedianya workshop ini dilaksanakan selama 3 hari yakni Senin, Selasa, dan Rabu (20 - 23 Oktober 2025) dihotel Horison Ultima Bandara Balipapan jalan Marsma R. Iswahyudi Sepinggan Kota Balikpapan. Pelatihan dipusatkan di Ballroom hotel Horison. Sebagian peserta nginap di hotel Horison sedangkan sebagian besar peserta lain menginap di dua hotel yakni di hotel Djokro Balipapan dan hotel Zhurich Balikpapan, mereka diantar jemput memakai bus parawisata. Hal ini dilakukan karena jumlah peserta yang cukup banyak. Adapun jumlah peserta keseluruhan 484 orang diantaranya 247 kepsek dan 247 Wakakur. Jumlah ini merupakan total seluruh SMA/SMK dan SLB di Kalimantan Timur.
Ibu ketua panitia menegaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah memvalidasi jumlah kebutuhan guru SMA dan SLB di Kalimantan Timur agar dapat diintegrasikan serta berbasis dapodik sehingga kebutuhan-kebutuhan guru dapat diakomodir dengan baik.
Adapun Narasumber dalam kegiatan ini adalah Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim yang akan memaparkan Beban Mengajar, Validasi Info GTK, Info Gaji, Insnetif, dan Tunjangan Profesi. Kemudian Dirjen Tenaga Pendidik dan Kependidikan Kementrian Pendidikan Dasar dan Mengah (Kemendikdasmen) yang akan menjelaskan tentang Perhitungan dan Pemetaan Tenaga Pendidik disetiap Sekolah. Lalu Dosen dari Universitas Mulawarman Samarinda yang menyampaikan materi tentang Sekolah Unggulan dan Billingual atau program Kelas Dua Bahasa.
Dalam sambutan PLT kepala dinas, Armin, S. Pd.,M.Pd. mengkonfirmasi bahwa peserta sebanyak ini sengaja dikumpulkan agar dapat dijadikan wadah silaturahmi dan kesempatan untuk berbagi pengalaman di antara sekolah-sekolah sehingga saling mencontohi program-program unggulan masing-masing. Ini momentum terbaik bagi mereka.
Armin menuturkan beberapa persoalan pendidikan yang menjadi pekerjaan rumah bagi dinas pendidikan untuk segera diselesaikan diantaranya, kurangnya tenaga pendidik atau guru TK dan Paut, kurangnya guru SLB, beberapa sekolah SMA dan SMK kekurangan guru, kurangnya sarana dan prasarana kursi dan meja dibeberapa sekolah, sulitnya kenaikan pangkat bagi guru, dan masalah manajemen sekolah yang kurang efektif. Disamping itu, Kenakalan siswa karena dampak teknologi, dll.
Ada beberapa sekolah yang kekurangan guru, kekurangan kursi dan meja, disisiain ada juga sekolah-sekolah yang kelebihan meja dan kursi sehinga terjadi ketimpangan fasilitas. Oleh karena itu, bagi sekolah yang kelebihan kursi dan meja boleh dihibahkan kepada sekolah lain dengan bersurat kepada dinas pendidiakan. Disamping itu, ada sekolah yang menerima banyak bantuan fasilitas tetapi belum dimanfaatkan dengan baik. Bagi sekolah yang memiliki banyak fasilitas tidak diberikan bantuan.
Lalu Armin menambahkan Sekolah harus mampu mengelola ruang dan sudut sekolah agar bermanfaat dengan baik sehingg tidak ada lagi ruang kosong yang sia-sia. Oleh karena itu, kepala sekolah memastikan memastikan sekolahnya sudah tertata dengn baik, Kepala sekolah harus banyak bergerak memantau sekolah. Kepala sekolah minimal dua kali sehari keliling sekolah untuk memastikan sekolah berjalan dengan baik. Kemudian kepala sekolah juga harus melaporkan data guru tiap tahun, berapa yang pensiun, dan berapa yang mutasi, serta berapa kekurangan dan kelebihan guru.
Sambung beliau, mutasi guru bisa dilakukan jika dalam satu OPD, yang sulit adalah lintas OPD. Mutasi ini dilakukan jika disalah satu sekolah mengalami kelebihan guru atau ada guru pengganti yang mengajar mapel yang sama. Mutasi ini pula dilakukan melalui nota dinas bukan merevisi SK.
Kemudian, Armin juga menjelaskan perihal Sekolah Garuda, transformasi sekolah ini adalah program presiden Prabowo. Ada 12 sekolah Garuda transformasi di Indonesia 3 diantaranya ada di Provinsi Kalimantan Timur yakni SMAN 10 Samarinda, SMAN 3 Tenggarong, dan SMAN 2 Sangatta. Sekolah Garuda dikelola oleh Dikti Dinas Pendidikan Provinsi hanya menyiapkan lahan dan membantu pengelolaannya, sama halnya juga dengan sekolah Rakyat yang dikelola oleh Mensos.
Disamping itu, PLT kepala dinas merinci program atau target dinas pendidikan misalnya, akan ada kelas-kelas internasional disetiap sekolah di Kaltim, kelas-kelas ini akan didampingi oleh universitas ternama. Sekolah-sekolah ini nanti akan didata sesuai kesiapan sekolah dan kelengkapan sarana penunjang lainnya. Misalnya, ada sekolah sudah siap dan ada juga sekolah belum siap seperti sekolah yang tidak memiliki kantor, aula, kantin sehat, sarana olahraga, dll. Hal ini harus disesuaikan dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Pembangunan sekolah baru akan dipercepat misalnya SMK 8 dan SMA 10 balipapan sudah ada lahannya siap untuk dibangun. SMA 4 tenggarong, SMA 8 PPU, di Berau ada 2 sekolah yang mau dibangun, SMA 2 Sangata Selatan. Semua sudah ada lahan dan siap untuk dibangun.
Lebih lanjut Armin menyampaikan harapan agar Anak-anak Kaltim harus bersekolah melalui program gratispool. Oleh karena itu, Sekolah-sekolah dapat memastikan bahwa anak-anak di sekitar tidak yang tidak sekolah. Guru harus mencari tau dan memberikan edukasi kepada orang tua bahwa pendidikan itu penting.
Peserta didik harus dipantau betul agar tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak baik. Peranan guru sangat penting untuk mencegah hal tersebut, membangun kerjasama yang baik dengan orang tua dan masyarakat menjadi langkah utama.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar