Peringatan
Isra’ Mi’raj kali ini dihadiri oleh kepala sekolah, dewan guru, staf, dan
karyawan SMAN 1 Kaubun serta seluruh siswa siswi kelas X, XI, dan XII baik yang
muslim maupun yang non muslim. Seperti kebiasaan yang susda-sudah bahwa setiap perayaan hari besar
agama Islam siswa non muslim tetap masuk sekolah untuk melaksanakan kegiatan yang sama
yakni kegiatan ibadah sesuai agama masing-masing. Kegiatan ibadah siswa yang
beragama Kristen dan Hindu dilaksanakan di ruang kelas dengan dipandu oleh guru
agama masing-masing sedangkan yang beragama islam dilaksanakan di musholah Al-Huda.
Penceramah pada acara Isra’ Mi’raj kali ani adalah ustaz Nur Hadi beliau adalah ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kecamatan Kaubun sekaligus pengasuh pondok pesantren. Ustaz Nur Hadi dikenal juga sebagai ustaz kondang karena disetiap tausiahnya penuh dengan kelak tawa hingga mengocok perut jamaah. Jika tiba perayaan hari besar agama islam ustaz kondang ini juga memiliki jadwal yang sangat padat bahkan satu bulan penuh. Beliau tidak hanya diundang di Kecamatan Kaubun tetapi juga diluar kecamatan kaubun seperti di Kecamatan Wahau, Teluk Pandan, dll.
Ketua
panitia pelaksana, Saputra Dirga Ramadhan menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak mulai dari kepala sekolah, dewan guru, staf, karyawan dan
rekan-rekan siswa-siswi yang banyak membantu sehingga acara isra’ mi’raj
berjalan sesuai yang diharapkan. Disampaing itu pula, Dirga mengajak
teman-temannya sebagai siswa dan siswi untuk selalui mendekatkan diri kepada
Allah SWT yakti taat kepada Allah dengan rajin melaksanakan sholat, puasa, bersedahkah, dan ibadah
lainnya, karena dengan melalakukan hal tersebut kita dapat meraih prestasi dan kesuksesan sesuai cita-cita yang kita impikan.
Dalam
sambutannya, kepala sekolah, Sahdi, S.Pd. berharap dari acara ini banyak hal
positif yang dapat kita petik untuk perubahan dan perbaikan diri, keluarga,
sekolah, masyarakat, bangsa dan negara, ada hikmah yang kita ambil dijadikan sebagai pedoman hidup, untuk itu
mari kita simak dengan baik isi ceramah yang disampaikan oleh pak ustaz Nur Hadi nanti.
Isra' adalah
perjalanan malam nabi Muhmmad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke masjid Aqsa ‘baitul
makdis’ Palestina lalu mi'raj atau naik ke sidratul Muntaha artinya naiknya
baginda dari Masjidil Aqsa ke langit ketujuh. Peristiwa ini terjadi Ketika
baginda nabi Muhammad SAW sedih, saat itulah beliau diajak oleh malaikat Jibril
untuk jalan-jalan memakai burak. Pertanyaannya, kenapa nabi sedih? Ada beberapa
hal yang menyebakan nabi sedih, diantaranya; Pertama karena
dibuli, dihambat, dicaci saat beliau berdakwah. Kedua nabi sedih
karena ditinggal mati oleh orang-orang yang sangat dicintai. Yang wafat adalah
Siti Hadijah istri beliau. Perempuan kaya raya, cantik, cerdas, taat kepada
Allah. Sebab yang ketiga adalah pamannya wafat, Abu Talib, abu
Talib adalah pelindung nabi selama berdakwah. Beking nabi saat menyebarkan
syariat islam sehingga beliau tidak berani diganggu. Abu Talib merupakan orang
yang ditakuti kala itu.
Semulia apapun baginda Nabi beliau tetap kediriannya manusia biasa, layaknya manusia kebanyakan. Nabi diuji oleh Allah dengan kesedihan yang mendalam tetapi nabi tetap pasrah kepada Allah.
Saat
berada di masjidil Aqsa nabi haus, lalu minta air minum kepada malaikat Jibril, kemudian Malaikat Jibril memberikan dua gelas minuman yang berisi susu dan hamar dan disuruh pilih, maka nabi memilih susu
menyehatkan dan menyegarkan. Seandainya nabi memilih hamar maka umatnya banyak
yang teler atau mabuk.
Ketika seseorang diuji oleh Allah dengan musibah lalu pasrah kepada Allah, memohon pertolongan Allah, maka Allah akan memberikan kesuksesan dari berbagai arah yang tidak disangka-sangka. Allah tidak buta melihat hambanya menyapa.
Peristiwa
isra’ mi’raj adalah keberanian dari Nabi untuk tidak ada ketakutan dalam
menyampaikan kebenaran. Tidak ada ketakutan sedikit pun dari diri nabi dalam
melakukan perjalanan meskipun dalam perjalanannya menemui beberapa kejadian
aneh diluar dari akal sehat. Peristiwa isra mi'raj adalah kehendak Allah, tidak
ada yang tidak mungkin jika Allah berkehendak.
Hikmah isra’
mi’raj adalah mendirikan sholat lima waktu sehari semalam baik sholat wajib
maupun sholat sunat. Disamping itu, berlomba-lomba untuk berbuat baik salah
satunya menegakan kebenaran tidak ada ketakutan dalam memperjuangkan kebaikan. Siswa
dan siswa harus rajin belajar sehingga menjadi siswa yang berprestasi, tentu
untuk mewujudkan itu maka ibadah sholat harus ditingkatkan.
.jpeg)



.jpeg)

.jpeg)
.jpeg)


.jpeg)
.jpeg)





