Postingan

Menampilkan postingan dari April 8, 2012

KOMPENSASI BBM TIDAK MENDIDIK

         Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi yang diusulkan oleh pemerintah akhir-akhir ini bukanlah kebijkan yang dilematis, dan tanpa makna. rupanya rencana tersebut sudah dipoles sedimikian rupa sehingga masyarakat  bisa menerima dengan legowo. pemerintah sudah mempersiapkan program bantuan langsung tunai (BLT), atau bahasa kasarnya adalah bagi-bagi uang kepada masyarakat miskin dan bahasa politiknya adalah konpensasi. apakah konpensasi yang dicanangkan oleh pemerintah tersebut ofektif atau tidak? dan mampukah konpensasi tersebut mensejahterakan masyarakat?. Pengalaman tahun lalu membuktikan bahwa kompensasi   atau tunjangan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang diberikan kepada masyarakat miskin yang dipoles dalam program Bantuan Langsung Tunai (BLT), sangat tidak mendidik dan itu justru memanjakan masyarakat miskin, serta tidak mampu juga meningkatkan perekonomian mereka. Ibaratnya, pemberian bantuan tunai tersebut   “member ikan, bukan member kail, agar

KEZALIMAN

Rencana pemerintah untuk menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi akhir-akhir ini, menuai protes dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, kaum buru, petani, nelayan, serta tidak ketinggalan juga partai oposisi. Bentuk penolakan tersebut diwujudkan dengan bentuk gelombang demostrasi besar-besaran baik dari tingkat pusat maupun dari tingkat daerah. Satu suara satu komando menyuasarakan penolakan kebijakan pemerintah tentang kenaikan harga BBM bersubsidi.  Rupanya rencana kebijakan tersebut menyebabkan kondisi bangsa dan Negara carut marut dan terkesan kacau balau, instabilitas terjadi dimana-mana. Hal ini dapat terlihat dengan adanya bentrokan antara massa demostrasi dengan polisi, adanya oknum tertentu yang memanfaatkan kesempatan itu untuk melampiaskan kemarahannya dengan melempar zat kimia kerah polisi, harga barang dan jasa melambung tinggi, harga minyak eceran meroket, ongkos taksi naik, kelaparan terjadi dimana-mana, dan kejahatan semakin menjadi-jadi. Jika ko