SMANSAKA
– Berdasarkan jadwal yang disebarkan oleh panitia bahwa Pesantren Ramadhan
tahun ini 1446 Hijriah, sedianya dilaksankaan tiga hari namun dalam pelaksanaannya
hanya dua hari yakni hari Kamis dan Jumat tanggal 6 dan 7 Maret 2025. Hal ini
terjadi karena ada perubahan jadwal hari libur dan cuti bersama di bulan
Ramadhan dan libur hari Raya Idul Fitri sehingga menyebabkan pergeseran jadwal asesmen
akhir kelas XII sehari lebih awal dari jadwal yang sudah ditentukan, kegiatan
pesantren Ramadhan dihari Senin, 10 Maret ditiadakan karena digunakan untuk
persiapan asesmen akhir kelas XII, diantranya bersih-bersih kelas dan lingkungan
sekolah serta penataan ruangan, meja, dan kursi ujian. Jika merilis kembali jadwal yang
dikeluarkan oleh panitia rencana dilaksanakannya Pesantren Ramadhan adalah hari
Kamis, Jumat, dan Senin yaitu tanggal 6, 7, dan 10 Maret 2025, kenapa hari
Sabtu tidak digunakan? kerena SMAN 1 Kaubun menerapkan fullday school lima
hari kerja, jadi hari Sabtu libur.

Pesantren
Ramadhan ini diikuti oleh seluruh peserta didik kelas X, XI, dan XII serta
seluruh dewan guru, staf dan karyawan SMAN 1 Kaubun, dilaksanakan di musholah
Al-Huda dan di ruang Laboratorium Kimia. Hari pertama dilaksanakan di musholah.
Kegiatan dimulai jam 08.00 dengan melaksanakan sholat sunat Dhuha secara
berjamaah yang diimami oleh bapak Tasrif, S.Pd. kemudian dilanjutkan dengan
tadarussan atau pembacaan ayat suci al-quraan yang dipandu oleh ibu Khairul
Ida, S.Pd., Setelah tadarusan peserta diarahkan untuk masuk ruang
laboraturium Kimia untuk mendengarkan uraian materi fiqih yang dibawakan oleh
ibu Siti Tazkirah, S.PdI. selaku guru Pendidikan agama Islam. Adapun urutan
kegiatan dalam pesantren Ramadhan kali ini adalah sholat Dhuha berjamaah, Tadarus,
uraian materi, ceramah agama, dan sholat Dzuhur berjamah.

Seperti
biasa, setiap kegiatan pesantren Ramadhan atau kegiatan perayaan hari besar agama
Islam di sekolah, peserta didik yang beragama lain tidak diliburkan mereka
tetap masuk untuk melaksanakan kegiatan keamaan juga, kegiatan peserta didik
yang Bergama Hindu dan Kristen menyesuaikan dengan agama masing-masing. Mereka berkegiatan
didalam ruangan kelas seperti beribadah, doa Bersama, dan ceramah agama dengan
menghadirkan Pastor bagi yang Bergama kristen dan Mangku bagi yang beragama
Hindu.
Ceramah agama dilaksanakan pada hari kedua
yakni Jumat, 7 Maret 2025 di ruang laboraturium Kimia, kegiatan ini
dilaksanakan setelah sholat dhuha berjamah di musholah Al-Huda dan tadarusan
sembari menunggu Al-Ustaz Nurhadi. Sholat dhuha dihari kedua ini dipimpin oleh
bapak Febri Irawan, S.Pd., M.Pd., Gr. Sedangkan MC pada tausiah agama ini
dibawakan oleh ibu Kharul Ida, S.Pd.
SAMBUTAN KEPSEK
Sebelum
ceramah agam dimulai kepala sekolah bapak Sahdi, S.Pd. menyampaikan sambutan,
beliau menegaskan bahwa kegiatan ini difokuskan pada pembinaan iman dan takwa sehingga
peserta didik menjadi generasi yang Rabbani yakni kegerasi yang berketuhanan,
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, salah satunya dengan berpuasa.
Disela-sela sambutannya kepsek menyapa peserta didik yang tidak puasa disuruh
angkat tangan dan dikasih hadiah uang 100 ribu rupiah namun tidak ada satupun
peserta yang berani. Sahdi melanjutkan sambutannya bahwa pesantren kilat atau
pesantren Ramadhan ini bukan seperti pesantren yang ada di podok-pondok
pesantren karena disana waktunya berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun. Diakhir
sambutanya kepala sekolah mengajak peserta untuk mendengarkan dengan baik isi
ceramah sehingga memberikan pengetahun keagaam yang baik pula. Semoga kita
dapat melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya,
tutur beliau.
.jpeg)
Sekadar
informasi bahwa bagi kelas XII, dalam kegiatan ini merupakan pertemuan terakhir dengan kelas X dan XI karena
hari Selasa tanggal 11 Maret 2025 sudah mulai melaksanakan ujian sekolah atau Asesemen
Akhir Satuan Pendidikan (AASP) sehingga ini dapat dijadikan sebagai momentum
untuk saling memaafkan.
CERAMAH
AGAMA
Akhlak
dan adab harus diatas ilmu maka peserta didik harus taat dan patuh serta hormat
kepada bapak ibu guru meskipun kalian sudah lulus, kuliah dan kerja dimana saja
berada, wajib menghormati guru. Anak zaman sekarang akhlaknya kurang
jika dibandingkan anak-anak zaman dulu atau jika dibandingkan dengan anak
pondok pesantren. Anak zaman sekarang sopan santunnya kurang, guru dan orang
tuanya mau dilawan. Maka melalui puasa dibulan Ramadhan ini kita mengasah hati
dan pikiran agar akhlak dan adap itu diperhatikan.
Saking
mulianya Ramadhan nabi Musa dan Isa merelakan untuk tidak menjadi nabi asalkan
menjadi umat-Nya nabi Muhammad supaya dapat berpuasa di bulan ramadhan.
Kemuliaan bulan ramadhan sangat lah besar, barang siapa yang berpuasa dan
melaksanakan sholat taraweh maka akan limpahkan rezekinya, dihapuskan
dosa-dosanya yang lalu, dan dibebaskan dari siksaan api neraka. Maka, ketika
masuknya ramadhan maka berbahagia lah. Orang yang berpuasa akan selalu bahagia
ketika berbuka puasa dan bahagia akan bertemu dengan Allah di surga. Misalnya, ibu-ibu
saking bahagianya apa saja dibeli apa saja dimasak, tetapi saat berbuka dengan
air putih saja sudah kenyang, itu menandakan sangat bahagianya.

Sekadar
informasi bahwa Ketua MUI sudah merapatkan dengan jajarannya memperbolehkan
warung makan di Kaubun membuka warungnya dibulan puasa ini tetapi tetap ditutup
memakai tirai sebagai penghormatan kepada orang yang berpuasa. Langkah ini
diambil sebagai bentuk toleransi antara umat beragama mengingat di Kaubun ini
tidak hanya Islam saja tetapi ada Kristen dan Hindu yang tentunya tidak
berpuasa.
Ustaz
Nurhadi selaku ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) kecamatan kaubun menjelaskan
bahwa puasa itu ada 3 tingkatan yakni Puasanya orang yang biasa, puasanya orang
yang luar biasa, dan puasanya orang yang sangat luar biasa. Puasanya orang biasa
hanya sekadar menahan lapar dan dahaga. Puasanya
orang yang luar biasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga tetapi menjaga mata,
telinga, dan bagian tubuh lain dari hal-hal yang dilarang. Puasanya orang yang sangat luar biasa adalah
selain menjaga dua hal di atas mereka juga melakukan puasa hati dari keinginan Zahir
dan bathin.
Banyak
mubalik membagi fase keberkahan bulan Ramadhan menjadi tiga fase yaitu 10 hari
awal Allah menurunkan rahmat dan keberkahan. Kemudian 10 hari ditengah adalah
fase pengampunan dosa dan jika puasa kita benar sesuai syariat maka dosa kita
akan diampuni oleh Allah. Selanjutnya 10 hari terakhir adalah fase pembebasan
dari siksaan api neraka.
Dimalam-malam ganjil dihari
ke 10 terakhir dibulan Ramadhan akan terjadi malam lailatul qadar. Apakah malam
lailatul qadar itu? dalam surah Al Qadr ayat 3-5 Allah Ta'ala menerangkan kalau
Lailatul Qadar merupakan malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Allah
untuk mengatur segala urusan. Pada malam Lailatul Qadar, penuh dengan
kesejahteraan sampai dengan terbitnya fajar. Untuk itu, perbanyaklah iftikat di
masjid agar mendapatkan kemuliaan malam tersebut.
Nabi
muhammad diakhir bulan Ramadhan melakukan
khutbah ketika beliau naik mimbar mengucapkan aamiin 3 kali, lalu
setelah selesai khutbah sahabat bertanya kenapa nabi mengucapkan aamiin 3 kali?
Maka nabi menjawab, yang beliau aamiinkan tiga kali adalah mengaminkan 3 doa
malaikat, yang pertama, ya Allah jangan engkau terima do'anya seorang anak yang
tidak memohon maaf kepada orang tuanya sebelum 1 Sawal. Doa malikat yang kedua,
ya Allah Jangan Terima puasa seseorang yang tidak menjalin silaturahmi kepada
sesamanya, sesorang murid yang tidak taat kepada gurunya. Dan doa malaikat yang
ketiga adalah Ya Allah jangan engkau Terima puasanya seorang istri jika tidak
meminta maaf kepada suami dan suami mengikhlaskan kesalahan istri.

Ustaz
Nurhadi mengajak peserta didik untuk membangun silaturrahmi dengan guru, salah
satunya mendatangi rumah guru dihari raya Idul Fitri atau 1 Syawal, hal ini
sebagai bentuk ketaatan kepada guru. Untuk itu, jadikan hal semacam ini sebagai
budaya atau kebiasaan setiap tahun.
Ceramah
agama diakhiri dengan doa Bersama agar kelas XII yang akan melaksanakan asesmen
akhir diberikan Kesehatan, kekuatan, kemudahan, dan kelancaran dalam menjawab
soal-soal yang diberikan. Doa Bersama dipimpin langsung oleh al- ustaz Nurhadi.
KAJIAN KITABUSSIAM
Kegiatan
yang dipandu oleh ustaz Nurhadi ini dibagi dua bentuk yakni Ceramah umum dan
kajian kitabussiam. Kajian kitabussiam adalah kajian bertanya jawab tentang
risalah singkat tentang puasa, diantaranya syarat wajib puasa, syarat syah
puasa, rukun puasa, perkara yang membatalkan puasa, perkara sunnah ketika puasa,
makruh ketika puasa, hal-hal yang menghilangkan pahala puasa, golongan yang wajib
qada’ puasa saja, mereka yang dikenakan membayar fidyah puasa, mereka yang
dikenakan mengqada’ puasa dan membayar fidyah, qifarat bersetubuh pada saat
berpuasa dibulan Ramadhan, dan tingkatan puasa. Sebagai panduan kitabussiam ini,
peserta membaca ringkasan materi yang sudah dibagikan dalam bentuk foto kopian.
Kegiatan berjalan lancar setiap peserta hadir sepenuhnya, melakasanakan kegiatan dengan semangat, acara demi acara diikuti dengan saksama. Acara berakhir jam 11.00 wita.