Peserta
yang diundang dalam workshop ini adalah kepala sekolah dan wakil kepala sekolah
bagian kurikulum (Wakakur) tingkat SMA dan SMK di wilayah Sangsaka Kaukar yakni
SMA Sangkulirang, Sandaran, Kaliorang, Kaubun, dan Karangan. Selain sekolah di
atas, diundang pula SMAN 1 Bengalon dan SMK 1 Bengalon.
Acara
dimulai dengan terlebih dahulu menyanyikan lagu Indonesia raya dan mars
Kalimantan Timur setelah itu dibuka dengan doa yang dipandu oleh Suhardi, S.Pd.
salah satu guru di SMAN 1 Kaliorang.
Dalam
sambutannya Sultang, S.Pd. selaku kepala SMAN 1 Kaliorang sekaligus
sebagai tuan rumah menyampaikan ucapan terima
kasih kepada kepala bidang GTK, kepala sekolah dan wakakur yang
berkesempatan hadir dalam kegiatan ini, disamping itu, beliau juga menyampaikan
permohonan maaf jika dalam kegiatan tersebut ada hal-hal yang kurang berkenan.
Diakhir sambutannya Sultang, S.Pd. membuka kegiatan secara resmi.
Armin
mengatakan bahwa jadwalnya sangat padat, sebenarnya ada beberapa acara dan
pertemuan yang seharusnya beliau hadiri tetapi karena begitu pentingnya worshop
ini maka dia lebih memilih berada dalam kegiatan ini membersamai kepala sekolah
dan wakakur SMA dan SMK Sangsaka Kaukar dan bengalon. Sambung Armin, bahwa
pertemuan ini merupakan momentum yang sangat baik untuk membicarakan pendekatan
deep Learning yang baru-baru ini digagas oleh kemendibud sebagai wujud
kepedulian kita terhadap kualitas Pendidikan di Indonesia khususnya Provinsi
Kalimantan Timur.
Perihal pembinaan GTK, Armin menyampaikan beberapa poin terkait program prioritas pak gubernur yang akan segera direalisasikan diantaranya;
Pertama, Gratis Pol atau sekolah gratis untuk jenjang SMA, SMK, SLB, S1, S2, dan S3. Gratis pol ini dilatar belakangi oleh masih banyaknya anak-anak yang belum berkesempatan untuk bersekolah karena kurangnya biaya. Oleh karena itu, dengan adanya gratis pol ini semua anak di Kalimantan Timur dapat mengunyah Pendidikan gratis sampai sarjana, Artinya anak-anak dan kita semua harus tetap sekolah. Sekolah akan dibuka disetiap kecematan maupun desa, anak-anak tidak perlu lagi sekolah di kota biar dosen-dosennya datang melayani mereka melalui Universitas Terbuka. Perihal sekolah gratis ini khusus untuk guru tidak ada batasan usia atau umur yang penting ada kemauan boleh mendaftar. Sekadar informasi berdasarkan surat edaran bahwa batas usia maksimal adalah 35 tahun bagi non keguruan. Beliau juga menyampaikan informasi bahwa angka partisipasi anak yang bersekolah di Kalimantan Timur sekitar 82% sisanya masih 18% belum berkesempatan bersekolah. Harapannya kedepan semua anak di Kaltim harus 100% bersekolah.
Kedua, Pakaian
seragam sekolah gratis, pakain seragam ini akan diberikan secara bertahap,
untuk tahun ini anak-anak akan mendapatkan seragam putih-abu, tas, Sepatu dan kaos kaki. Ditahun berikutnya
akan diberikan lagi baju batik, dan pramuka beserta perlengkapan lain yang sekira dibutuhkan oleh siswa-siswi.
Ketiga, BOSP/bosda
naik menjadi 3,5 juta tahun ini dan tahun depan full menjadi 5 juta. Untuk itu,
membuat rencana anggran bosda harus betul-betul memenuhi kebutuhan siswa,
misalnya kegiatan ekskul, kegiatan pengembangan kesiswaan, LDK, dll. Tahun
depan Bosda diserahkan kembali ke sekolah bukan ke cabang dinas lagi, karena
sekolah lah yang paham betul kebutuhan keuangannya.
Keempat, semua SPK atau TK2D prov. Tetap diperpanjang kontraknya, tidak seperti informasi yang berkembang yang menyatakan akan diberhentikan atau diputus kontraknya. Hal ini dilakukan sesuai pertimbangan kemanusiaan serta sangat dibutuhkan oleh sekolah.
Kelima, Sapras
menjadi kebutuhan dasar sekolah, misalnya wc, kelas, kelas, uks, dll. Sarpras
di sekolah harus dimanfaatkan dengan baik, dijaga dan dirawat sehingga bersih, sehat, dan tahan
lama. Jika ada kursi dan meja atau barang lain yang lebih boleh dipinjamkan ke
sekolah lain atau Masyarakat yang membutuhkan untuk kebaikan dengan catatan suruh bikin surat permohanan
pinjam dan foto bukti pinjam.
Keenam, Guru
dan Tenaga Kependidikan (GTK) harus berada di sekolah dalam kondisi normal. GTK
harus benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik. Memanfaatkan waktu di sekolah
dengan melaksanakan tugas pokok dan mengerjakan tugas tambahan secara maksimal.
Ketujuh, Akan
ada sekolah unggulan disetiap kabupaten dan kota, sekolah unggulan ini
disesuaikan dengan kearifan lokal yang ada dimasyarakat sekitar atau sekolah
yang berbasis industri atau perusahaan. Oleh karena itu, setiap kepala sekolah
harus mendesai sekolahnya sesuai dengan visi dan misi yang dibuat lalu membuat
proposal untuk diusulkan kepada Perusahaan-perusahaan sekitar lingkar tambang
atau kebun sawit. Melalui proposal tersebut gubernur akan mempresur Perusahaan supaya dapat membantu sekolah, harapannya program gratis pol itu dari APBD sedangkan pengembangan sekolah bantuan dari
perusahaan. Sementara ini ada 3 sekolah unggulan yang sudah ditetapkan oleh dinas pendidikan yakni SMA 10 Samarinda, SMA 3
Tenggarong, dan SMA 2 Sangata Utara.
Kesembilan, Uji
kompetensi guru (UKG) akan dilaksanakan sekali setahun, ujian kompetensi ini sesuai
bidang studi yang diampuh oleh masing-masing guru. UKG ini wajib diikuti oleh
setiap guru. Uji ini juga dilakukan
untuk memonitoring kemampuan guru sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka
miliki.
Kesepuluh, seleksi guru dan kepala sekolah rakyat, sekolah rakyat ini untuk mengkoordinir anak-anak yang tergolong miskin ekstrim. Nanti sekolah rakyat kemensos yang tangani atau kelola, kepala sekolah menjadi pegawai kemensos sedangkan gurunya masih dikelola oleh dinas provinsi. Sekolah rakyat ini bertujuan untuk memutus kemiskinan agar semua warga dapat sekolah yang layak dan gratif. Sekolah rakyat ini menjadi salah satu program kementrian pendidikan.
Kesebelas, Distribusi
GTK, masalah mutasi dan penyebaran guru harus disesuaikan dengan kebutuhan
sekolah. Perihal kesalahan penempatan P3K di SK yang tidak sesuai dengan pengusulan
awal itu murni eror sistem dan hal itu sudah diperbaiki. Bagi yang sudah
terlanjut maka akan Kembali kesekolah asal melalui nota dinas. Kemudian, tena honor
bisa diangkat oleh sekolah dengan pertimbangan butuh tenaga, perihal gaji bisa
melalui bosda dengan rekening belanja jasa.
Keduabelas, Wawasan lingkungan, gubernur meminta agar lahan kosong di sekolah ditanami pohon buah biar lingkungan sekolah terasa sejuk dan nyaman, juga dapat menyeimbangi alam dalam rangka mengurangi polusi udara. Sekolah yang memiliki potensi lahan yang yang kosong boleh membuat proposal untuk pemberdayaan lahan tersebut. Misalnya, Rawa yang ada sekolah boleh diubah menjadi kolam ikan air tawar, lahan kosong bisa ditanami bunga dan pohon buah, dll.
Pendekatan
Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka
Deep
learning atau
pembelajaran mendalam merupakan pendekatan yang menekankan pada penciptaan
suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran (mindful),
bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful) melalui
olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah
raga (kinestetik) secara holistik dan terpadu.
Pembelajaran
kita di Indonesia saat masih tepaku pada buku teks, anak-anak sekedar tahu dan paham tetapi
tidak mendalam artinya anak-anak tidak mampu memaknai materi yang dipelajari. Mereka
menghafal materi tetapi tidak mampu mengaitkan pengetahuan baru dengan
pengetahuan yang sudah dipelajari, struktur kognitifnya tidak berkembang. Disinalah
terjadi yang kita sebut sebagai ‘learning loss’
Pembelajaran mendalam adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang merangsang anak untuk berpikir kritis. Deep learning bukan sekadar metode untuk meningkatkan pemahaman siswa, melainkan sebuah pendekatan yang mengubah cara belajar menjadi lebih aktif, kolaboratif, dan mendalam. Siswa mampu memaknai peristiwa alam maupun peristiwa sosial yang terjadi dengan cepat.
Pendekatan
pembelajaran ini sudah digunakan oleh kebanyakan negara-negara maju misalnya Cina,
Firlandia, dll. Di Cina anak-anak tidak lagi diajarkan untuk pelan-pelan asal
selamat tetapi cepat-cepat dan harus selamat, ini artinya pembelajaran yang
dilakukan harus menantang, berpacu dengan waktu.
Diakhir uraian materinya, mantan kepala sekolah SMAN 10 Samarinda tersebut berharap pendekatan deep learning ini sudah mulai dilaksanakan di sekolah-sekolah SMA, SMK, dan SLB di Kalimantan Timur.







.jpeg)






