MAJELIS TA’LIM AL- DZIKRO UPT PENDIDIKAN KECAMATAN KAUBUN
“MARI KITA MENITI JALAN KEHIDUPAN MENUJU KECINTAAN ALLAH
SWT DAN RASULNYA MELALUI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN”
Tulisan ini hanya menguraikan point yang
ketiga yakni tentang majelis ta’lim. Sehingga, acungan jempul beserta dukungan
kuat selalu kita diberikan kepada kepala UPT Pendidikan Kecamatan Kaubun
beserta anggotanya karena sudah melaksanakan kebijakan tersebut dengan baik. Dengan
sekuat tenaga telah menggagas majelis ta’lim yang bernama “Al-Dzikro”. Dan
bermarkas di kantor UPT Kecamatan Kaubun. Diharapkan kepada semua pihak terkait
untuk dapat mendukung pelaksanaan majelis tersebut.
Pada hari Sabtu tanggal 10 November 2012 jam
11:00 dini hari dilangsungkan pengajian rutin bulanan guru-guru beserta staf
Tata Usaha se-Kecamatan Kaubun, yang bertempat di Aula SMAN 1 Kaubun. Dimana kegiatan
pengajian sebelumnya dilaksanakan di SMPN 1 Kaubun. Jadi, sudah berlangsung dua
kali kegiatan pengajian yang diselenggarakan oleh UPT Pendidikan Kecamatan
Kaubun.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh kepala dinas
kabupaten kutai timur dalam hal ini yang mewakili kasi ketenagaan SMP sederajat
yakni bapak Budi Asmadi, S.Pd., M.Pd. kepala UPT Pendidikan beserta jajarannya,
kepala kantor urusan agama sekaligus sebagai penceramah, bapak-bapak pengawas,
bapak-bapak kepala sekolah, dan dewan-dewan guru beserta staf SMA, SMP dan SD
se-kecamatan Kaubun.
Sebelum acara inti atau uraian hikmah
pengajian dilaksanakan, terlebih dahulu diberikan kesempatan kepada bapak Budi
Asmadi, S.Pd., M.Pd. dan bapak H. Riyanto, S.Pd. selaku kepala UPT Pendidikan
Kecamatan Kaubun. Pak Riyanto memaparkan bahwa inti dari kegiatan majelis
ta’lim ini adalah membangun ukhwa islamiah diantara guru se-kecamatan kaubun.
Disamping itu, sebagai wadah untuk memperdalam keimanan dan ketakwaan kepada
Allah SWT. Sedangkan bapak Budi menegaskan kepada semua guru-guru yang hadir
agar ikhlas melaksanakan pengajian tersebut tanpa paksaan dari siapapun karena
dapat memberikan kontribusi yang positiif bagi peningkatan kualitas keimanan.
Keiman kita ibaratkan ‘pisau’. Jika pisau itu tidak di asa maka akan tumpul.
Begitu juga dengan keiman kita jika kita tidak sering mengkaji ilmu agama maka
iman kita akan berkurang. Oleh karena itu, diharpakan kepada guru-guru untuk
berlomba-lomba mempertajam ilmu agama melalui pengajian tersebut.
Topik yang diuraikan dalam pengajian
tersebut adalah “Keluarga Sakinah” yang disampaikan oleh bapak Rusdian Noor,
S.Pd., M.Pd. yang intinya adalah bagaiman cara membina rumah tangga yang
bahagia, sejahtera, damai, dan kekal? Tentu suami dan istri harus mampu
menciptakan suasana keluarga yang saling mengenal sifat masing-saling, saling
tolong menolong dalam hal tugas dan tanggungjawab, saling memaafkan jika
berbuat salah, saling mencintai, saling mendorong dalam meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah SWT, dan mengedepankan musyawarah mufakat dalam
mengambil keputusan. Disamping itu, suami dan istri harus mengetahui dan
melaksanakan hak dan kewajiban masing-masing, sadar dan ikhlas untuk
melaksanakannya. Yang menarik ketika Penceramah menyinggung soal ketahanan istri ketika tinggal oleh suami dan tugas utama istri dalam membina rumah tangga sakinah. adapun ketahanan istri dalam hal ditinggal oleh suami adalah enam bulan lebih dari itu dapat menuntut perceraian sedangkan tugas utama istri adalah melayani suami untuk kepuasan batin, menjaga harta suami, dan memelihara diri di belakang suami.
Besar harapan kita bersama semoga majelis ta’lim Al-Dzikro ini dapat bertahan serta melaksanakan program kegiatannya secara berkelanjutan. Tentu saja untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil tanpa indikasi apa pun. Mari kita budayakan “iklas memberi rela berbagi” semoga!!!
Besar harapan kita bersama semoga majelis ta’lim Al-Dzikro ini dapat bertahan serta melaksanakan program kegiatannya secara berkelanjutan. Tentu saja untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil tanpa indikasi apa pun. Mari kita budayakan “iklas memberi rela berbagi” semoga!!!
Komentar