MAJELIS TA’LIM AL- DZIKRO UPT PENDIDIKAN KECAMATAN KAUBUN




 “MARI KITA MENITI JALAN KEHIDUPAN MENUJU KECINTAAN ALLAH SWT DAN RASULNYA MELALUI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN”

Sebagai pengantar tulisan ini, sedikit diuraikan tentang kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur tentang peningkatan kualitas keiman pelaku pendidikan baik tenaga pendidikan, tenaga kependidikan maupun peserta didik. Kebijakan tersebut diharapkan bertumpu pada pembentukan moral bangsa. Antara lain, penambahan jam pelajaran pendidikan agama islam dari 2 jam menjadi 4 jam pelajaran, apel pagi beserta doa bersama 15 menit sebelum proses belajar memngajar, dan pembentukan majelis ta’lim di satuan pendidikan kecamatan di kalangan guru-guru yang dipimpin oleh kepala UPT pendidikan setempat. Ketiga point tersebut diharapkan mampu diaktualisasikan dengan baik oleh pelaku pendidikan.
Tulisan ini hanya menguraikan point yang ketiga yakni tentang majelis ta’lim. Sehingga, acungan jempul beserta dukungan kuat selalu kita diberikan kepada kepala UPT Pendidikan Kecamatan Kaubun beserta anggotanya karena sudah melaksanakan kebijakan tersebut dengan baik. Dengan sekuat tenaga telah menggagas majelis ta’lim yang bernama “Al-Dzikro”. Dan bermarkas di kantor UPT Kecamatan Kaubun. Diharapkan kepada semua pihak terkait untuk dapat mendukung pelaksanaan majelis tersebut. 
Pada hari Sabtu tanggal 10 November 2012 jam 11:00 dini hari dilangsungkan pengajian rutin bulanan guru-guru beserta staf Tata Usaha se-Kecamatan Kaubun, yang bertempat di Aula SMAN 1 Kaubun. Dimana kegiatan pengajian sebelumnya dilaksanakan di SMPN 1 Kaubun. Jadi, sudah berlangsung dua kali kegiatan pengajian yang diselenggarakan oleh UPT Pendidikan Kecamatan Kaubun.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh kepala dinas kabupaten kutai timur dalam hal ini yang mewakili kasi ketenagaan SMP sederajat yakni bapak Budi Asmadi, S.Pd., M.Pd. kepala UPT Pendidikan beserta jajarannya, kepala kantor urusan agama sekaligus sebagai penceramah, bapak-bapak pengawas, bapak-bapak kepala sekolah, dan dewan-dewan guru beserta staf SMA, SMP dan SD se-kecamatan Kaubun. 
Sebelum acara inti atau uraian hikmah pengajian dilaksanakan, terlebih dahulu diberikan kesempatan kepada bapak Budi Asmadi, S.Pd., M.Pd. dan bapak H. Riyanto, S.Pd. selaku kepala UPT Pendidikan Kecamatan Kaubun. Pak Riyanto memaparkan bahwa inti dari kegiatan majelis ta’lim ini adalah membangun ukhwa islamiah diantara guru se-kecamatan kaubun. Disamping itu, sebagai wadah untuk memperdalam keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sedangkan bapak Budi menegaskan kepada semua guru-guru yang hadir agar ikhlas melaksanakan pengajian tersebut tanpa paksaan dari siapapun karena dapat memberikan kontribusi yang positiif bagi peningkatan kualitas keimanan. Keiman kita ibaratkan ‘pisau’. Jika pisau itu tidak di asa maka akan tumpul. Begitu juga dengan keiman kita jika kita tidak sering mengkaji ilmu agama maka iman kita akan berkurang. Oleh karena itu, diharpakan kepada guru-guru untuk berlomba-lomba mempertajam ilmu agama melalui pengajian tersebut. 
Topik yang diuraikan dalam pengajian tersebut adalah “Keluarga Sakinah” yang disampaikan oleh bapak Rusdian Noor, S.Pd., M.Pd. yang intinya adalah bagaiman cara membina rumah tangga yang bahagia, sejahtera, damai, dan kekal? Tentu suami dan istri harus mampu menciptakan suasana keluarga yang saling mengenal sifat masing-saling, saling tolong menolong dalam hal tugas dan tanggungjawab, saling memaafkan jika berbuat salah, saling mencintai, saling mendorong dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, dan mengedepankan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan. Disamping itu, suami dan istri harus mengetahui dan melaksanakan hak dan kewajiban masing-masing, sadar dan ikhlas untuk melaksanakannya. Yang menarik ketika Penceramah menyinggung soal ketahanan istri ketika tinggal oleh suami dan tugas utama istri dalam membina rumah tangga sakinah. adapun ketahanan istri dalam hal ditinggal oleh suami adalah enam bulan lebih dari itu dapat menuntut perceraian sedangkan tugas utama istri adalah melayani suami untuk kepuasan batin, menjaga harta suami, dan memelihara diri di belakang suami. 
Besar harapan kita bersama semoga majelis ta’lim Al-Dzikro ini dapat bertahan serta melaksanakan program kegiatannya secara berkelanjutan. Tentu saja untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil tanpa indikasi apa pun. Mari kita budayakan “iklas memberi rela berbagi” semoga!!!  





         

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENEMUKAN IDE POKOK DAN PERMASALAHAN DALAM ARTIKEL MELALUI KEGIATAN MEMBACA INTENSIF

IKHTIAR MENINGKAT MUTU PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROV. KALTIM ADAKAN WORKSHOP KEPALA SEKOLAH DAN GURU JENJANG SMA SE-KABUPATEN KOTA

MERDEKA BELAJAR MENUJU PENDIDIKAN BERKUALITAS ; KONFERENSI KERJA PGRI CABANG KAUBUN 2024/2026