ORANG TUA MEMBANGUN SMANKA (Sekolah Maju Karena Orang Tua Peduli)

Kaubun_ Sabtu (26/11/2016) SMANKA (Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kaubun) menyelenggrakan pertemuan dengan orang tua/wali kelas X dalam rangka membahas tata tertib siswa dan kelanjutan pembangunan gapura (pintu masuk sekolah). Pertemuan tersebut dihadiri  sekitar 75% orang tua/wali murid dari jumlah keseluruhan peserta adalah 114 orang. Disamping orang tua wali, hadir pula ketua komite sekolah yaitu Bapak H. Faturrahman yang didampingi oleh Bapak Rohim, S.Pd. selaku ketua panitia pelaksana pembangunan gapura sekolah pada tahun lalu (2015/2016). Adapun guru_guru yang ikut pertemuan adalah seluruh wali kelas X yaitu X IPA 1 Ibu Anastasia Sendo, S.Pd., Kelas X IPA2 Ibu Ketut Kertiasih, S.Ag., Kelas X IPS1 diwakili Oleh Bapak Juwandi, S.Pd. karena Ibu Rukmini, S.Pd. Gr. Berhalangan hadir (cuti melahirkan), dan wali kelas X IPS2 Bapak Sujadi Mulyo, S.Pd. untuk sekedar diketahui bahwa kelas X SMAN 1 Kaubun berjumlah 114 orang kemudian dibagi menjadi 4 kelas yaitu 2 kelas peminatan IPA dan 2 kelas peminatan IPS.
Acara dimulai jam 08:00 yang dipandu langsung oleh Bapak Pujo Subuh Handoko, S.Pd. sebagai MC (master of ceremony) dan beliau selaku koor. Kesiswan. Dibuka dengan doa yang dipimpin oleh H. Faturrahman. Dalam acara pebukaan bapak kepala sekolah yakni Yohanis Litin Luin,  S.Pd. memberikan sambutan yang intinya beliau mengajak orang tua/wali peserta didik untuk bisa bertindak sebagai guru dirumah yaitu mendidik dan mengajarkan anaknya masing-masing sehingga ada kesinambungan peran guru dan orang tua. Kemudian perlu membangun komunikasi dan hubungan baik sehingga peserta didik tumbuh menjadi generasi yang baik dan benar baik dalam hal tingkah laku benar dalam hal ilmu pengetahuan. Kepsek menegaskan pula penting bagi sekolah untuk mencetak generasi yang berkarakter yaitu karakter religus, disiplin dan cinta lingkungan. Karakter_karakter tersebut akan terbentu jika peran orang tua di rumah dilaksanakan dengan baik. itulah karakter yang ingin dibangun oleh oleh SMANKA melalui pendidikan karakter.
Sambutan yang kedua disampaikan oleh ketua komite sekolah yakni Bapak Faturrahman. Bapak komite menegsakan pentingnya peranan orang tua dalam muwujudkan sekolah berkarakter, maju dan mandiri baik dalam hal kualitas maupun kuantitas. Kemudian beliau mengajak orang tua/wali peserta didik untuk berpartisipasi dalam membangun SMAN 1 Kaubun baik dalam bentuk fisik maupun nonfisik sesuai dengan kemampuannya masing-masing tanpa paksaan dari orang lain. Ikhlas untuk membangun sekolah demi generasi penerus bangsa. Beliau juga berharap kepada bapak ibu orang tua/wali murid selalu mengawasi, mengontrol dan menjaga anak-anaknya di rumah sehingga tidak terlibat atau terjerumus kedalam pergaulan bebas yang akhir-akhir ini melanda para remaja.
Bapak ibu orang tua/wali, bapak komite dan pihak sekolah pertama kali membahas tata tertib peserta didik yang dipandu oleh Ibu Syarifah Raodah AS. Sos. Selaku Koor. Tatib sekolah. Bu Syarifah sapaannya membacakan satu per satu urutan tata tertib siswa sedangkan orang tua wali mendengarkan sambil membaca_baca naskah tatib yang sudah dibagikan. Sesuai dengan naskah tatib siswa bahwa pelanggaran siswa diklasifikasi menjadi sedang, ringan dan berat dengan point_point yang berbeda pula. Pelanggaran ringan pointnya berkisar 1-3 dengan kesalahan antara lain; tidak melaksanakan tugas piket, berpakaian tidak seragam, membuang sampah sembarangan, dll. Kemudian pelanggaran sedang pointnya berkisar 3-10 dengan kesalahan antara lain; memalsukan surat keterangan iin dan sakit, membolos, merusak fasilitas sekolah, dll. Selanjutnya pelanggaran berat pointnya berkisar 10-100 dengan kesalahan antara lain; membawa roko atau merokok, minuman keras atau oplosan, berbuat asusila, dll.
Sanksi yang diberikan kepada peserta didik yang melanggar akan disesuaikan dengan jumlah point yang dia peroleh dengan ketentuan 1-24 hanya teguran lisan dan pembinaan, 25-49 teguran lisan dan pemberian sanksi serta pembinaan, 50-100 dikembalikan kepada orang tua/diberhentikan. Koor. Tatib menambahkan bahwa point-point tersebut bisa berkurang apabila siswa berprestasi, berkelakuan baik, rajin beribadah, aktif dalam kegiatan, taat pada guru. Pengurangan berkisar dari 5-20 point. Akhirnya tatib siswa tersebut disepakati oleh seluruh peserta yang hadir meskipun dalam prosesnya begitu alot, banyak kritik dan saran yang diberikan oleh orang tua wali untuk perbaikan SMANKA kedepannya. Dengan legowo pula kepsek dan bapak ibu guru menerimanya.
Pada pembahasan yang kedua mengenai partisipasi orang tua wali murid untuk membangun sekolah dalam hal ini adalah kelanjutan pembagunan gapura atau pintu masuk sekolah. Pembahasan ini dipandu oleh Bapak Rohman selaku ketua panitia pembangunan. Sekedar untuk diketahui bahwa pembangunan tahap pertama sudah dilakukan pada tahun 2015/2016 tetapi belum selesai hanya yang dibangun adalah dua tiang dasarnya dengan anggaran 11 juta rupiah.  Masing-masing siswa menyumbang 115.000 dengan jumlah siswa 94 orang. Sedangkan jumlah siswa kelas X tahun ajaran 2016/2017 adalah 114 orang. Sesuai kesepakatan orang tua/wali siswa dengan ketua komite adalah 150.000 per siswa sehingga didapat anggaran sebesar 17.000.000 (dibulatkan). Untuk diketahui bahwa kesepakatan ini tidak dibicarakan oleh kepala sekolah atau dewan guru melainkan kesepakatan antara orang tua/wali dengan komite sekolah. Uang partisipasi tersebut akan diangsur selama tiga kali mulai tanggal 26 November s/d 28 Februari 2017 yakni 3 bulan lamanya. Uang tersebut dikelolah oleh bendahara komite.
Sebelum acara ditutup peserta pertemuan menyaksikan pembacaan dan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) antara kepala sekolah dengan orang tua wali yang diwakili oleh ketua komite yang  dibacakan oleh Bapak Tasrif selaku koor. Kurikulum. Nota kesepahaman tersebut berisi hasil pertemuan atau poin-poin penting dari pertemuan tersebut sehingga menjadi bukti fisik dan alasan yang kuat bagi kedua belah pihak untuk menjamin terlaksananya kerjasama sehingga terhindar dari anggapan pungli dan semacamnya.
Semoga partisipasi dan kerjasama orang tua/wali murid semacam ini terus digalangkan karena urusan pendidikan bukan hanya guru di sekolah melainkan orang tua dan pemerintah juga memiliki tanggungjawab yang luar biasa. Sesuai dengan amant konstitusi bahwa yang berperan penting dalam pendidikan adalah orang tua, guru dan pemerintah. Dengan demikian mudah-mudahan SMANKA menjadi sekolah maju dan berkarakter.
Acara berakhir dengan tertib. Beberapa orang tua/wali yang langsung menyerahkan uang pembangunan gapura tersebut kepada panitia peksana.
 (penulis: Subroto)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENEMUKAN IDE POKOK DAN PERMASALAHAN DALAM ARTIKEL MELALUI KEGIATAN MEMBACA INTENSIF

IKHTIAR MENINGKAT MUTU PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROV. KALTIM ADAKAN WORKSHOP KEPALA SEKOLAH DAN GURU JENJANG SMA SE-KABUPATEN KOTA

MERDEKA BELAJAR MENUJU PENDIDIKAN BERKUALITAS ; KONFERENSI KERJA PGRI CABANG KAUBUN 2024/2026