CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) DALAM KURIKULUM MERDEKA


Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase. Capaian yang ditargetkan dimulai sejak Fase A dan berakhir di Fase F. Mulai Fase A - C jenjang SD (fase A kelas I dan II, fase B kelas III dan IV, fase C kelas V dan VI) kemudian fase D jenjang SMP (kelas VII, VIII dan IX) serta fase E dan F jenjang SMA (fase E kelas X dan fase F kelas XI dan XII). 

CP menjadi acuan untuk pembelajaran intrakurikuler. Sementara itu, kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak perlu merujuk pada CP, karena lebih diutamakan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang utamanya untuk mengembangkan dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila yang diatur dalam Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Assesment Pendidikan (BSKAP) tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, CP digunakan untuk intrakurikuler, sementara dimensi profil pelajar Pancasila untuk Projek penguatan profil pelajar Pancasila.

CP dirancang dan ditetapkan dengan berpijak pada Standar Nasional Pendidikan terutama Standar Isi. Oleh karena itu, pendidik yang merancang pembelajaran dan asesmen tidak perlu lagi merujuk pada dokumen Standar Isi, cukup mengacu pada CP. Untuk Pendidikan dasar dan menengah (SD - SMA), CP disusun untuk setiap mata pelajaran. 

CP tidak cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari. Oleh karena itu pengembang kurikulum operasional ataupun pendidik perlu menyusun dokumen yang lebih operasional yang dapat memandu proses pembelajaran intrakurikuler, yang dikenal dengan istilah Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Jadi, pertama, Memahami Capaian Pembelajaran. kedua, merumuskan tujuan pembelajaran. ketiga, menyusun alur tujuan pembelajaran dari tujuan pembelajaran. keempat, merancang pembelajaran dan asesmen.  

Memahami CP adalah langkah pertama dalam perencanaan pembelajaran dan asesmen untuk itu CP harus dipahami secara utuh, sistematis, dan universal. Untuk dapat memahami CP, pendidik perlu membaca dokumen CP secara utuh mulai dari rasional, tujuan, karakteristik mata pelajaran, hingga capaian per fase. Misalnya, perlu juga mengetahui CP untuk fase-fase sebelumnya (Fase A sampai C di SD) dan juga CP untuk fase-fase berikutnya (Fase D di SMP dan Fase E dan F di SMA) untuk mengetahui perkembangan yang telah dan akan dialami oleh peserta didik. Begitu juga pendidik di fase-fase lainnya.

Capaian Pembelajaran disampaikan dalam dua bentuk, yaitu (1) rangkuman keseluruhan elemen dalam setiap fase dan (2) capaian untuk setiap elemen pada setiap fase yang lebih terperinci. Saat membaca CP, gunakan beberapa pertanyaan berikut untuk memahami CP: (1) Kompetensi apa saja yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase? (2) Bagaimana kompetensi tersebut dapat dicapai? (3) Adakah ide-ide pembelajaran dan asesmen yang dapat dilakukan untuk mencapai dan memantau ketercapaian kompetensi tersebut?

misalnya dalam hal ini saya contohkan Capaian Pembelajaaran (CP) mata pelajaran Bahasa Indonesia. Elemennya "Meyimak" maka Capaian Pembelajarannya (CP)  adalah: 

Fase A (kelas I dan II di SD)

Peserta didik mampu bersikap menjadi pendengar yang penuh perhatian. Peserta didik menunjukkan minat pada tuturan yang didengar serta mampu memahami pesan lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), instruksi lisan, dan percakapan yangberkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

Fase B (kelas III dan IV di SD)

Peserta didik mampu memahami ide pokok gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

fase C (kelas V dan VI di SD)

Peserta didik mampu menganalisis informasi berupa fakta, prosedur dengan mengidentifikasikan ciri objek dan urutan proses kejadian dan nilai-nilai dari berbagai jenis teks informatif dan fiksi yang disajikan dalam bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar) dan audio.

fase D ((kelas VII, VIII dan IX di SMP)

Peserta didik mampu menganalisis dan memaknai informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang tepat dari berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) audiovisual dan aural dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai informasi dari topik aktual yang didengar.

fase E (kelas X di SMA)

Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.

fase F (kelas XI dan XII di SMA) 

Peserta didik mampu mengevaluasi berbagai gagasan dan pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara; mengkreasi dan mengapresiasi gagasan dan pendapat untuk menanggapi teks yang disimak.

Dari setiap fase di atas dapat dilihat perbedaanya misalnya; pada fase A peserta didik diharapkan hanya menjadi penyimak yang baik dan penuh perhatian. Kemudian fase B peserta didik mampu memahami apa yang disimak. Lalu fase C peserta didik mampu menganalisis informasi yang disimak. Selanjutnya fase D peserta didik mampu memaknai informasi yang disimak. Setelah itu,  pada fase E dan F peserta didik diharapkan mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi yang disimak. Hal ini menunjukan kesinambungan CP dari fase ke fase. 

Jadi, Memahami Capaian Pembelajaran (CP) adalah langkah yang sangat penting dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dan asesmen. Setiap pendidik perlu memahami apa yang perlu mereka ajarkan, terlepas dari apakah mereka akan mengembangkan kurikulum, alur tujuan pembelajaran, atau silabusnya sendiri ataupun tidak. 

Capaian Pembelajaran (CP) ini sama seperti silabus dalam kurikulum 2013. CP sudah disiapkan atau sudah hadir dalam muatan kurikulum Merdeka pendidik atau guru tinggal menjabarkan dalam Modul Ajar masing-masing mata pelajaran. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENEMUKAN IDE POKOK DAN PERMASALAHAN DALAM ARTIKEL MELALUI KEGIATAN MEMBACA INTENSIF

IKHTIAR MENINGKAT MUTU PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROV. KALTIM ADAKAN WORKSHOP KEPALA SEKOLAH DAN GURU JENJANG SMA SE-KABUPATEN KOTA

MERDEKA BELAJAR MENUJU PENDIDIKAN BERKUALITAS ; KONFERENSI KERJA PGRI CABANG KAUBUN 2024/2026