SMANSAKA - Stunting menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai. Jadi, Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Di Indonesia stunting terus meningkat satu tahun terakhir. Akibat meningkatnya angka stunting ini Kementrian Kesehatan menggalang aksi Stop Stunting secara nasional. Salah satu langka nyatanya adalah mengeluarkan surat edaran tertanggal 6 Oktober 2022 Nomor : PK 05.01/B/789/2022 Perihal : Permohonan dukungan dalam kegiatan Gerakan Nasional Aksi Bergizi.
Menindaklanjuti surat edaran kementrian tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Timur mengeluarka surat edaran yang senada pula, tertanggal 13
Oktober 2022, Nomor 441.7/2765/Kesmas/X/2022, Perihal : Dukungan dalam Gerakan
Aksi Nasional. Merujuk pada kedua surat ederan tersebut UPT Puskesmas Kaubun
mengirim surat undangan dengan nomor : 441.1/452/PKM-BKN/X/2022 tertanggal 24 Oktober 2022 yang berisi permohonan berpartisipasi dalam Gerakan Nasional Aksi Bergizi dalam rangka
memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Kesehatan Nasional yang ke- 53, yang akan
dilaksanakan serentak pada hari Rabu 26 Oktober 2022 jam 08:00 wita di seluruh
sekolah SMP dan SMA sederajat se-Kecamatan Kaubun. Kegiatan yang dimaksud dipusatkan di SMPN
5 Kaubun Desa Bumi Etam.
Surat undangan tersebut diterima oleh pihak SMANSAKA atau akronim dari SMAN 1
Kaubun melalui Juandi,S.Pd. kemarin pagi, 25 Oktober 2022 yang diantar langsung
oleh dua orang panitia dari Puskesmas Kaubun. Setelah melakukan bincang ringan dengan panitia yang diutas, SMAN 1 Kaubun meminta kepada panitia agar
tidak bergabung dengan SMP ditempat kegiatan yang telah ditentukan mengingat
sesuatu dan lain hal yang menjadi kendala sehingga permohonan ini diiakan
oleh panitia penyelenggara kegiatan. SMAN 1 Kaubun diperbolehkan untuk melaksanakan kegitan di lapangan sekolah dengan catatan semua rangkaian kegiatan harus dilaksanakan dengan baik.
Kegiatan dimulai sekira jam 08:00 wita dipandu oleh Waka Kesiswaan
Pujo Subuh Handoko, S.Pd. dan dibantu oleh setiap Wali Kelas. Guru yang disapa
Handoko ini mengarahkan siswa-siswi menggunakan pengeras suara agar
berkumpul dilapangan. Adapun agenda dalam kegiatan ini adalah senam kebugaran, makan
bersama, minum vitamin penambah darah, dan menonton vidio edukasi atau uraian materi stunting.
Senam kebugaran dipandu oleh Waka Kesiswaan selaku guru Penjaskes. Guru berjenggot tipis ini begitu semangat menjadi Instruktur senam. Dengan dibantu oleh beberapa siswa dan siswa Handoko lincah dan lihai menjadi Instruktur. Senam ini diikuti oleh seluruh siswa-siswi, dewan guru, staf,
dan karyawan. Dalam kegiatan ini seluruh warga sekolah sangat antusias dan
semangat mengikuti senam. Gerakan lenggak-lenggok dan cengkak-cengkok peserta mengikuti alunan musik senam sehingga menjadikan suasana pagi semakin hidup seakan rumput ikut bergoyang, teriakan
semangat peserta membungkam nyanyian burung-burung gereja yang biasanya lalu-lang. Rupanya aksi ini mejadi aksi yang sangat menyenengkan bagi warga sekalah. Hampir semua warga sekolah hadir membanjiri lapangan sekolah untuk ikut andil dalam kegiatan. Kegiatan senam ini berlangsung selam
satu jam.
Terkonfirmasi bahwa data keseluruhan warga SMAN 1 Kaubun (SMANSAKA) yang sedianya ikut dalam kegiatan ini adalah 298 orang dengan rincian sebagai beriku; 21 orang Dewan Guru dan Kepsek, 4 orang Staf dan Ka. Tu, dan 4 orang kariyawan dan satpam. Sedangkan jumlah keseluruhan peserta didik 319 orang yang terdiri dari 118 kelas X, 112 kelas XI, dan 89 Kelas XII. Jika dilihat dari jenis kelaminnya 152 remaja putra dan 117 remaja putri. Jumlah ini tidak hadir seratus porsen karena ada beberapa dewan guru, staf, dan peserta didik yang berhalangan hadir karena keperluan yang mendesak.
Setelah selesai senam, dilanjutkan dengan kegiatan makan bersama, pada
kegiatan ini seluruh peserta baik siswa-siswi maupun dewan guru, staf, dan karyawan sudah
membawa makan dari rumah masing-masing. Makanan yang dibawa oleh peserta beragam jenisnya sesuai dengan selera meraka. Pastinya makanan-makanan yang dibawa oleh peserta mengandung empat sehat lima sempurna. Dengan didampingi oleh Wali Kelas siswa-siswi melaksanakn kegiatan makan bersama di depan kelas. Sedangkan dewan guru, staf, dan karyawan melaksanakan makan bersama di Kantor
utama atau di ruang guru.
Dengan adanya aksi ini proses belajar
mengajar dihentikan sementara karena sebagai bentuk partisipasi aktif SMAN 1 Kaubun (SMANSAKA) mendukung sukses dan terlaksananya program kementrian kesehatan dalam menyetop stunting. Jauh hari
sebelum kegiatan ini, sekolah sudah menerima arahan dari Gubernur Kaltim melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk membuat yel-yel shunting. Pembuatan yel-yel kala itu,
dipandu oleh Juni Masti Sinaga, S.Pd. sebagai Waka Kesiswaan tahun lalu dan sekarang sebagai Wali Kelas XI IPA1.
Kegiatan selanjutnya adalah meminum vitamin penambah darah. Kegiatan
ini dikhususkan kepada remaja putri atau siswi. Mereka mendapatkan satu tamblet
untuk satu orang siswi yang dibagikan oleh Wali Kelas masing-masing. Hampir
semua siswi meminum vitamin penambah darah tersebut karena mereka takut akan
terjadi stunting pada keturuannya nanti. Disamping itu, karena ditangan merekalah generasi berikutnya dilahirkan dan diasuh, untuk itu perlu pencegahan dan perawatan sejak dini.
Akhir dari kegiatan Gerakan Sehat Aksi bergizi ini adalah nonton bareng vidio atau gambar slite edukasi kesehatan dan pemaparan materi kesehatan tentang stunting. Kegiatan ini khusus dilakukan lagi oleh seluruh remaja putri kelas X, XI, dan XII yang dipandu oleh Juandi, S.Pd. selaku Waka Kurikulum. Seluruh siswipun semangat dalam menontot vidio edukasi dan menyimak paparan materi tersebut. Sedangkan remaja putra melakukan olah raga tambahan yakni sepak bola, basket ball, dan tenis meja di lapangan sekolah. Kegiatan ini berlangsung selama satu jam dan dilakukan di ruang Laboraturium Biologi. Dengan berakhirnya kegiatan edukasi ini berakhir pulalah semua rangkaian kegiatan Gerakan Nasional Aksi Bergizi. Sekira jam 12.30 semua peserta bubar dan pulang ke rumah masing-masing.
Semoga kegiatan semacam ini tidak bersifat instan dan sesaat tetapi
harus kontinu dan berkelanjutan sebab kebutuhan tubuh akan olah raga, vitamin, dan mineral
tidak hanya sekali namun berkali kali-kali setiap saat dan setiap waktu. Untuk itu, perlu ada kegiatan lanjutan yang terencana dan terprogram dengan baik misalnya sekali sebulan. Tetapi
yang paling penting refleksi dari kegiatan aksi ini adalah diharapkan kepada semua warga sekolah khususnya yang
masih dalam masa produktif agar selalu menjaga kesehatan lahir dan bathin
dengan selalu hidup bersih dan memakan makan yang bergizi.
Daftar Sumber:
https://rsprespira.jogjaprov.go.id/stop-stuntingsekarang-juga/
Komentar