TERDESAK AKREDITASI SMAN 1 KAUBUN BERBENAH

           Menuju “puncak” tentunya banyak duri lalangnya, banyak hambatan dan rintangan serta banyak keluh kesahnya. Maka dari itu, dibutuhkan kesabaran dan ketabahan serta kerja ekstra atau kerja keras bagi setiap individu yang menginginkannya. Begitu juga sebaliknya, untuk mendapatkan pengakuan (akreditasi) tentu dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan baik korban waktu, pikiran, dan tenaga maupun korban harta karena mencapainya tidah semudah membalikkan telapak tangan. Sehingga tidak heran, Selama empat hari belakangan, mulai hari Jum’at tanggal 2 s/d hari Selasa tanggal 6 Maret 2017 warga SMA Negeri 1 Kaubun “membanting tulang” untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi team akreditasi yang melakukan visitasi atau penilaian, sedianya direncanakan hari Selasa tanggal 7 Maret 2017.  
 
Kerja keras team ditampilkan dalam aksi nyata. Kepala sekolah, dewan guru, staf TU, dan karyan dibagi menjadi delapan team sesuai delapan standar penilaian akreditasi yaitu standar isi, proses, penilaian, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, kelulusan, pengelolaan, dan pembiayaan. Setiap individu yang tergabung dalam team menyiapkan bahan-bahan yang akan dinilai. Masing-masing individu dalam team berbondong-bondong dan bahu membahu mengerjakan tugasnya dengan baik tanpa dikomandoi dan tanpa pamrih. Semata-mata jiwa dan raganya ditumpahkan untuk SMANKA berakreditasi A. Kerjasama, koordinasi, dan konsolidasi selalu dibangun sehingga antara team work saling melengkapi bahan-bahan yang dibutuhkan. Adapun bahan tersebut antara lain; perangkat pembelajaran misalnya RPP, silabus, KKM, program pengembangan diri misalnya ekskul pramuka, PMR, OSIS, SK pembagian tugas, hasil karya siswa, KIR, foto-foto kegiatan, dan masih banyak lagi yang lainnya sesuai dengan delapan standar penilaian akreditasi tersebut. 

Ternyata, tidak hanya hal-hal tersebut di atas disipakan, lingkungan sekolah dan sarana dan prasarana juga menjadi prioritas pembenahan. Pembenahan ini dilakukan setiap pagi setelah apel dan doa’a bersama. Satu atau dua orang guru membawahi beberapa siswa/siswi untuk melakukan kerja bakti, membersihkan lingkungan sekolah, membuat taman bunga, membersihkan wc, mengecat tembok, memotong rumput, menata ruang kelas, dll. Masing-masing guru dan siswa/siswi terpanggil jiwanya untuk berbuat yang terbaik demi merubah “wajah” sekolah menjadi lebih indah, bersih, dan sehat. Potret ini menjadi pemandangan yang manarik untuk disimak karena pemandangan yang langka dalam sejarah SMANKA. Sehingga tidak bisa dipungkiri, hasil dari anyaman dan polesan tangan-tangan kreatif, SMAN 1 Kaubun “tampil beda” seperti yang diharpkan. Perubahan-perubahan sangat signifikan. Jika sebelunya pucat dan kusut sekarang menjadi  segar dan licin, jika sebelunya kotor dan bauh sekarang sudah menjadi bersih dan harum dan jika dulunya kering dan gundul sekarang sudah sejuk dan rimbun. 

Langkah kerja yang kita bangun tersebut di atas, harus kita maknai sebagai awal yang baik yaitu wujud dari revolusi mental, perubaha pola pikir dan pola sikap dalam memandang sekolah. Sekolah adalah sejatinya rumah kita yang harus kita jaga dan kita rawat, atau lebih dari itu, sekolah adalah “surga” membaut kita aman, damai, dan tentram bagi kita. Oleh karenanya, Ayo kita tanamkan jiwa yang kuat, budi yang luhur, dan kemauan yang mantap. Memastikan bahwa kita merasa memiliki, sekolah adalah bagian dari keluarga kita. Berbuat sesuatu yang terbaik untuk sekolah adalah kewajiban bagi setiap personal. 

Mengahiri tulisan ini, besar harapan saya agar potret realitas di atas harus imparsial dan kontinu (menyeluruh dan berkelanjutan) tidak parsil dan instan. Sebab, jika perjuangan dan pengorbanan itu hanya sekedar mendapatkan “pengakuan” akreditasi A, setelah mendapatkannya kita berpangu tangan atau “adem-adem ayam lagi” maka kita dipastikan telah mengalami “kecelakaan” intelektual dan distorsi moral. Maka dari itu. Penting bagi kita untuk membudayakan pola kerja tersebut dihari-hari berikutnya menuju SMAN Kaubun yang religius, disiplin, dan cinta lingkungan sesuai karakter sekolah yang dibangun saat ini. Semoga !!!
(Penulis : Subroto, S.Pd.)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENEMUKAN IDE POKOK DAN PERMASALAHAN DALAM ARTIKEL MELALUI KEGIATAN MEMBACA INTENSIF

IKHTIAR MENINGKAT MUTU PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROV. KALTIM ADAKAN WORKSHOP KEPALA SEKOLAH DAN GURU JENJANG SMA SE-KABUPATEN KOTA

MERDEKA BELAJAR MENUJU PENDIDIKAN BERKUALITAS ; KONFERENSI KERJA PGRI CABANG KAUBUN 2024/2026