Kata ulang atau reduplikasi

Reduplikasi atau kata ulang adalah proses morfemis yang mengulangi bentuk dasar atau sebagian dari bentuk kata dasar tersebut. Terdapat beberapa jenis kata ulang sebagai berikut:

1.       Kata ulang murni, yaitu pengulangan seluruh bentuk kata dasar kata ulang. Contohnya meja-meja, pensil-pensil
2.     Kata ulang sebagian, yaitu pengulangan yang dilkukan pada sebagian bentuk kata dasar dari kata ulang tersebut. Contohnya bermain-main, tarik-menatik
3.      Kata ulang berubah bunyi, yaitu pengulangan dengan pengubahan konsonan atau vocal pada bentuk dasar kata ulang. Contohnya gerak-gerik, warna-warni
4.     Kata ulang suku awal, yaitu pengulangan pada suku pertama bentuk dasar kata ulang. Contohnya tetangga, rerumput (an), tetanam (an)
Makna reduplikasi sebagai berikut:
1.       Menyatakan makna banyak contohnya kursi-kursi, berkodi-kodi
2.     Menyatakan makna suatu tindakan dilakukan berkali-kali contohnya membuang-buang, melempar-lempar
3.      Menyatakan makna saling contohnya tolong-menolong, tembak-menembak
4.     Menyatakan makna agak, contohnya kemerah-merahan, kemalu-maluan
5.      Menyatakan makna intensitas contohnya sekurang-kurangnya, selebih-lebihnya
6.      Menyatakan makna himpunan contohnya dua-dua, berhari-hari
7.      Menyatakan makna selalu contohnya kita-kita saja, itu-itu saja
8.      Menyatakan makna meskipun contohnya mentah-mentah diambilnya
9.      Menyatakan makna suatu tindakan dilakukan dengan santai contohnya duduk-duduk, tidur-tiduran, membaca-baca
10.    Menytakan makna seperti atau menyerupai contohnya kereta-keretaan, mobil-mobilan

http://hadie-integrasi.blogspot.com/p/kata-ulang-atau-reduplikasi.html

  1. jenis-jenis :
  2. Dwipurwa (kata ulang sebagian): Reduplikasi atas suku kata awal. Vokal dari suku kata awal mengalami pelemahan dan bergeser ke posisi tengah menjadi e pepet. Contoh: tetangga, leluhur, leluasa.
  3. Dwilingga (kata ulang utuh atau penuh): Reduplikasi atas seluruh bentuk dasar (bisa kata dasar maupun kata berimbuhan). Contoh: rumah-rumah, kejadian-kejadian.
  4. Dwilingga salin suara (berubah bunyi): Reduplikasi atas seluruh bentuk dasar yang salah satunya mengalami perubahan suara pada suatu fonem atau lebih. Contoh: gerak-gerik, sayur-mayur.
  5. Kata ulang berimbuhan: Reduplikasi dengan mendapat imbuhan, baik pada lingga pertama maupun pada lingga kedua. Contoh: bermain-main, tarik-menarik.
  6. Kata ulang semu: Kata yang sebenarnya merupakan kata dasar dan bukan hasil pengulangan atau reduplikasi. Contoh: laba-laba, ubur-ubur, undur-undur, kupu-kupu, empek-empek.

makna:

  1. Jamak (tak tentu). Contoh: Buku-buku itu telah kusimpan dalam lemari.
  2. Bermacam-macam. Contoh: pohon-pohonan, buah-buahan.
  3. Menyerupai. Contoh: kuda-kuda, anak-anakan, langit-langit, mobil-mobilan, rumah-rumahan, kayu-kayuan.
  4. Melemahkan (agak). Contoh: kekanak-kanakan, kebarat-baratan, sakit-sakitan.
  5. Intensitas (kualitas, kuantitas, atau frekuensi). Contoh: kuat-kuat, kuda-kuda, mondar-mandir.
  6. Saling (berbalasan). Contoh: bersalam-salaman, tikam-menikam.
  7. Kolektif (pada kata bilangan). Contoh: dua-dua, tiga-tiga, lima-lima.
  8. Dalam keadaan. Contoh: mentah-mentah, hidup-hidup.
  9. Walaupun (meskipun). Contoh: kecil-kecil.
  10. Perihal. Contoh: masak-memasak, jahit menjahit.
  11. Tindakan untuk bersenang-senang. Contoh: makan-makan, duduk-duduk, tidur-tiduran, membaca-baca, berjalan-jalan.
  12. Agak. Contoh: kehijau-hijauan, kemerah-merahan.
  13. Tindakan yang dilakukan berkali-kali. Contoh: berkali-kali.
  14. himpunan. Contoh: berjam-jam.
  15. Perbalasan (pekerjaan). Contoh: kunjung-mengunjungi, tuduh-menuduh, tolong-menolong.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENEMUKAN IDE POKOK DAN PERMASALAHAN DALAM ARTIKEL MELALUI KEGIATAN MEMBACA INTENSIF

IKHTIAR MENINGKAT MUTU PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROV. KALTIM ADAKAN WORKSHOP KEPALA SEKOLAH DAN GURU JENJANG SMA SE-KABUPATEN KOTA

MERDEKA BELAJAR MENUJU PENDIDIKAN BERKUALITAS ; KONFERENSI KERJA PGRI CABANG KAUBUN 2024/2026