MAULID NABI MUHAMMAD SAW “Upaya Meneladani Akhlak dan Sunnah Rasulullah untuk Menegakkan Syariat Islam Menuju Ummat yang Beriman dan Bertaqwa”


        Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW secara seremonial sebagaimana yang kita lihat sekarang ini, dimulai oleh Imam Shalahuddin Al-Ayyubi, komandan Perang Salib yang berhasil merebut Jerusalem dari orang-orang Kristen. Akhirnya, setelah terbukti bahwa kegiatan ini mampu membawa umat Islam untuk selalu ingat kepada Nabi Muhammad SAW, menambah ketaqwaan dan keimanan, kegiatan ini pun berkembang ke seluruh wilayah-wilayah Islam, termasuk Indonesia. Kita tidak perlu merisaukan aktifitas itu. Aktifitas apapun, jika akan menambah ketaqwaan kita, perlu kita lakukan.
Kaubun, 02 Februari 2013 Masehi bertepatan dengan tanggal 24 Rabiul Awal 1434 Hijriah dilaksanakan maulid Nabi Muhammad saw di SMAN 1 Kaubun. Acara dimulai pukul 10:00 wita sampai selesai. Panitia pelaksana mengundang H. Asmuran selaku ketua MUI Kecamatan Kaubun sebagai penceramah. Kegiatan berlangsung sangat meriah dengan menampilkan Kasida Rebana dari siswi SMAN 1 Kaubun.
Tasrif, S.Pd. selaku Pembina OSIS dalam sambutannya menegaskan kegiatan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa dan siswi SMAN 1 Kaubun akan pentingnya meneladani akhlak dan sunnah Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian segala tutur kata, tingkah laku, dan perbuatan merupakan manifestasi dari kepribadian rasulullah saw. 

 Beliau juga menegaskan peringatan maulid ini merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Rasulullah dilahirkan. Secara substansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Tujuannya, membangkitkan kecintaan kepada Rasulullah serta meningkatkan semangat juang kaum muslim. Peringatan maulid nabi, seakan menghadirkan kembali perikehidupan Rasulullah dalam kehidupan kita saat ini. Maulid adalah momentum penting dan berarti bagi kita, untuk mengaktualkan dan mengimplementasikan nilai-nilai universal sebagai teladan yang baik bagi kita semua. 
Disamping itu, Sejarah menunjukkan, perjuangan Rasulullah tidak hanya perjuangan menyebarkan risalah tauhid semata, tetapi juga perjuangan menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang adil, aman, damai, dan sejahtera. Rasulullah mewariskan nilai-nilai keadilan, justice sebagai pilar penting dalam membangun masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, paham, dan keyakinan. Membangun tatanan masyarakat berilmu sebagai ciri masyarakat Islam yang maju dan berdaya saing tinggi, yang akan mampu membawa kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat.
H. Asmuran menuturkan, memperingati maulid nabi atau kelahiran nabi sama dengan kecintaan dan ketaatan kita kepada Rasulullah. Siapa yang patuh dan taat kepada Nabi Muhammad SAW, berarti mereka juga patuh kepada Allah SWT, dan begitu sebaliknya. Disamping itu, beliau juga menjelaskan bahwa ada empat pilar sifat rasulullah yang harus dijadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Dan sifat-sifat Rasulullah tersebut ada dalam al-quran. 
Jadi, substansi perayaan Maulid Nabi adalah sebagai bentuk upaya untuk mengena akan keteladanan Muhammad sebagai pembawa ajaran agama Islam. Tercatat dalam sepanjang sejarah kehidupan, bahwa nabi Muhammad adalah pemimipn besar yang sangat luar biasa dalam memberikan teladan agung bagi umatnya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENEMUKAN IDE POKOK DAN PERMASALAHAN DALAM ARTIKEL MELALUI KEGIATAN MEMBACA INTENSIF

IKHTIAR MENINGKAT MUTU PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROV. KALTIM ADAKAN WORKSHOP KEPALA SEKOLAH DAN GURU JENJANG SMA SE-KABUPATEN KOTA

MERDEKA BELAJAR MENUJU PENDIDIKAN BERKUALITAS ; KONFERENSI KERJA PGRI CABANG KAUBUN 2024/2026