PELEPASAN SISWA-SISWI SMA NEGERI 1 KAUBUN ANGKATAN KE-IV TAHUN PEMEBALAJARAN 2010/2011 “SEMANGAT MENUNTUT ILMU PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TERAMPIL UNTUK MERAIH JUARA DEMI TERWUJUDNYA GENERASI UNGGUL INDONESIA”


      Istilah pelepasan sudah menjadi tradisi bagi setiap sekolah, yang sejatinya adalah perpisahan kelas XII dengan kelas X, XI, dan dewan-dewan guru yang ada di sekolah tersebut. jadi tidaklah heran jika kita melihat lebih kurang dua minggu selesai ujian nasional (UN) kegiatan perpisahan itu dilaksanakan.

     Berbicara tentang pelepasan tentu kita sedang berbicara perpisahan. Perpisahan antonin dari pertemuan, dimana ada pertemuan perpisahan pun akan ada. Jika pertemuan sudah terjadi maka perpisahan sedang menanti, pertemuan dan perpisahan adalah dua hal yang menjadi jalan hidup di dunia. Di dunia ini tidak ada yang abadi, semuanya bersifat sementara. Pertemuan dan perpisahan merupakan dua istilah yang selalu menanti setiap manusia kapan pun dan dimanapun. Pertemuan adalah kenangan yang terindah dan perpisahan adalah kenangan yang menyedihkan.

      Pelepasan/perpisahan merupakan kegiatan rutin tiap tahun yang diselenggarakan oleh setiap sekolah khususnya SMA di seluruh nusantara. Kegiatan tersebut sudah merupakan budaya atau kebiasan yang dilakukan oleh setiap siswa-siswi yang sudah menyelesaikan studi dijenjang SMA yang kemudian akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Idealnya SMAN 1 Kaubun telah melepas siswa-siswinya empat angkatan. Angkatan ke-VI tahun pembelajaran 2010/2011 dilepas pada hari Sabtu, 19 Mei 2012.
    Meskipun kegiatan perpisahan kali ini lebih cepat dibandingankan tahun sebulumnya. jika, tahun sebelumnya dilaksanakan bertepatan dengan pengumuman kelulusan. maka, tahun ini perpisahannya lebih awal. hal ini dilakukan karena atas pertimbangan-pertimbangan yang rasional dan meyakinkan. 

    Kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa unsur-unsur terkait seperti; bapak Camat Kaubun, Ketua UPT Pendidikan Kecamatan Kaubun, Kepala Desa Bumi Rapak, Bapak/Ibu Dewan Guru SMP dan SD se-Kecamatan Kaubun, Ketua Komite SMAN 1 Kaubun, Tokoh Agama, Masyarakat, dan Pemuda, dan lain sebagainya yang memiliki tanggungjawab terhadap pendidikan. Misalnya; pihak perusahaan ikut hadir dalam acara tersebut.

      Acara perpisahan tersebut dilaksanakan di Aula SMAN 1 Kaubun, dan adapun susunan acara adalah pembukaan, do’a, menyanyikan lagu Indonesia dan kur kelas XII, sambutan-sambutan (ketua panitia, perwakilan kelas XII, perwakilan kelas X, dan XI, kepala sekolah, ketua komite, kepala UPT Pendidikan, dan Camat Kaubun), pelepasan atribut, hiburan, dan penutup.  

     Pelaksanaan kegiatan berjalan tertib, aman, dan lancar. Berjalan sesuai dengan yang diharapkan bersama. Kegiatan dibuka mulai jam 09:00 s/d 12:00. Untuk memeriahkan pelaksanaan acara setiap kelas X dan XI wajib menampilkan kreasinya masing-masing baik berupa tarian, dancer, nyanyian, maupun puisi dan drama. Dan tidak ketinggalan juga SMANSA BEND menebarkan tembang-tembang kesayangannya. Jika dilihat dari penampilan tari ada nilai bargainingnya. Secara, kelas X dan XI banyak mempersembahkan tari, misalnya; tari bali (pendet dan manuk rawe), tari jaipong, tari dayak, dancer, dan Akapela persembahan kelas XI IPA.  

      Pembawa acara adalah Rizki Amalia dan Muhammad Rais kelas XI IPA. Mereka diwajibkan untuk menggunakan dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa inggris (translate) secara bergantian. Dan untuk memeriahkan acara pembukaan ditampilkan tari pendet. Hasilnya pun membuat para tamu undangan sangat terhibur selalu. Tarian-tarian yang lainya serta band SMANSA menyelingi acara sambutan-sambutan dan sesi hiburan.

     Yang mengawali acara sambutan adalah ketua panitia yakni ibu Arik Setyowati, S.Pd. titik penekanan sambutannya hanya pada rincian anggaran kegiatan. Untuk dasar pemikiran tentang tema kegiatan dan ucapan terimakasih kepada anggota panitia khususnya dan umumnya pihak-pihak terkait yang dengan gigih meluangkan pikiran dan tenaganya tidak tersampaiakan oleh dia. Padahal ini sangat penting bagi seorang ketua panitia dalam sambutannya.

    Sambutan yang kedua dan ketiga adalah perwakilan dari kelas XI dan X/XI. Dalam sambutannya, perwakilan dari kelas XII menyampaikan ucapan terimakasih dan permohonan maaf kepada kepada sekolah dan dewan guru karena atas perjuangan dan pengorbanan gurulah mereka dapat menyelesaikan studinya di SMAN 1 Kaubun. Disamping itu, dia mengajak guru-gurunya untuk tetap membangun komunikasi baik melalui via sms maupun dengan media lain, sehingga hubungan baik tetap terjaga selalu. Berbeda dengan perwakilan kelas X dan XI. Dia mengnugkapkan kesedihannya karena akan ditinggalkan oleh kakak-kakak tingkatnya. Dengan bahasa yang puitis “Pertemuan adalah kenangan yang terindah dan perpisahan adalah kenangan yang menyedihkan. Idealnya pada kesempatan ini sedang melanda kita yang ada dirungan ini, sehingga rungan ini diwarnai oleh suasana sudih. Kepada kakak-kakak kelas XI, Jujur kami katakan pertemuan denganmu adalah surga bagi kami dan perpisahan denganmu neraka bagi kami. Tapi, apalah daya inilah jalan hidup yang harus kita lalui bersama yang tak mungkin kita hindari. Oleh karena itu, kesabaran dan ketabahan serta ikhlas untuk melepas kepergianmu sebuah keharusan. Pergilah kakak-kakakku, tuntut lah ilmu sebanyak mungkin, walau ke negeri cina sekalipun. Kita semua harus sadari bahwa segala yang kita lalui di sekolah tercinta ini, adalah kenangan yang terindah dan tak akan terlupakan sampai kapan pun dan dimana pun kita berada. Kenangan itu tetap bersemayam dihati meskipun jarak dan waktu memisahkan kita. Prinsip kita adalah “jauh dimata dekat dihati”. Tegasnya. 

  Kepala sekolah yaitu bapak Suparto, S.Pd. dalam sambutannya menyampaikan prestasi siswa-siswi SMAN 1 Kaubun dari tahun ke tahun semakin meningkat baik pada bidang akademik maupun nonakademik. Misalnya; juara satu lomba seni baca al-quran, juara satu lompat jauh, juara dua lomba cerdas cermat, juara tiga dan empat karya tulis, dan juara satu, dua, dan tiga dalam  lomba kepramukaan. Kepala sokolah juga memohon maaf kepada masyarakat khususnya orang tua wali jika ada kabar-kabar yang tidak sedap yang menimpa sekolah dalam hal ini dewan-dewan guru. Dia mengajak orang tua/wali agar tidak membesar-besarkan kabar tersebut. mengahiri sambutannya kepala sekolah mengajak semua pihak untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan di SMAN 1 Kaubun. Setelah kepala sekolah sambutan selanjutnya adalah ketua komite sekolah yakni H. Sirajudin, S.Pd. ketua komite membicarakan tentang sikap pendidik dalam hal ini guru-guru perlu diperbaiki khususnya guru-guru pendatang. Guru-guru pendatang semestinya harus bersyukur telah ditempatkan di Kaubun. Hubungan dan kerjasama antara guru harus ditingkatkan untuk membangun komunikasi yang positif. Hindari polarisasi dan perpecahan yang selama ini terjadi. Guru harus menjadi tauladan yang baik bagi siswa-siswinya. 

    Yang menarik untuk disimak adalah isi sambutan bapak UPT Pendidikan dan bapak Camat Kaubun. Jika, bapak UPT Pendidikan mengatakan bahwa tema pelepasan siswa-siswi kali ini sangat menarik untuk kita bicarakan dan dijadikan sebagai isu nasional karena poin penting yang diraih dalam dunia pendidikan itu adalah ilmu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Tetapi, dibalik ketertarikanya itu beliau memiliki versi lain yang tidak jauh beda dengan tema tersebut yakni kecerdasan, akhlak mulia, dan kemandirian. Jadi, jika dikolaborasikan dengan tema tersebut maka kecerdasan adalah ilmu pengetahuan, sikap adalah akhlak mulia, dan keterampilan adalah kemandirian. Dengan demikian beliau menegaskan siswa dan siswi yang kita lepas hari ini harus menuntut ketiga hal tersebut. Numun, itu semua akan terwujud jika orang tua, guru, masyarakat, dan pemerintah ikut memberikan motivasi (dorongan) yang positif dalam proses pelaksanaannya.

    Maka, Bapak Camat Kaubun menegaskan dari sisi proses pendidikan dan keikhlasan dari kita khususnya orang tua untuk melepaskan ananknya dalam meraih ilmu pengetahuan, sikap, dan keterampilan tesebut. Jika, kita semua ridho, maka Tuhan Yang Maha Esa akan selalu memudahkan prosesnya. Disamping itu pula, bapak Camat mengatakan kepeduliannya terhadap masyarakat yang tidak mampu membiayai pendidikan anaknya. Untuk mengantisipasi hal ini dia mengadakan kerjasama dengan pihak terkait dalam hal ini perusahaan untuk menyelenggarakan sekolah nonformal yakni pelatihan. Sehingga, wujud dari kerjasama itu, tahun ini ada tiga siswa yang disekolahkan atau dibiayai oleh pemerintah dan perusahaan. Mengahiri sambutannya dia sangat berharap semoga Kaubun ke depan dipinpin oleh putra daerah (asli orang Kaubun).

    Yang tidak kalah menariknya lagi adalah pada sesi hiburan. Tarian dayak, manuk rawe, dan Smansa Band membuat undangan tidak mau bergegas dari tempat duduknya. Secara, Pemain tari begitu linca dan lihainya dalam melakukan gerakan. Tari jaipong dan dancer ditampilan di sela-sela sambutan. 
   Tentu, seperti apa pun bagusnya kegiatan perpisahan tersebut pasti ada kekurangan dan kelebihan. untuk itu, kita semua sangat berharap semoga perpisahan tahun depan lebih baik dari tahun ini. 

Semoga…!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENEMUKAN IDE POKOK DAN PERMASALAHAN DALAM ARTIKEL MELALUI KEGIATAN MEMBACA INTENSIF

IKHTIAR MENINGKAT MUTU PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROV. KALTIM ADAKAN WORKSHOP KEPALA SEKOLAH DAN GURU JENJANG SMA SE-KABUPATEN KOTA

MERDEKA BELAJAR MENUJU PENDIDIKAN BERKUALITAS ; KONFERENSI KERJA PGRI CABANG KAUBUN 2024/2026